blank
Kepala SMKN 1 Kalinyamatan, Nur Sufaan bersama guru sekolah tersebut

JEPARA (SUARABARU.ID) – Banjir di sejumlah daearah di wilayah pesisir Pantai Utara Jawa Tengah turut merendam beberapa sekolah di wilayah tersebut. Satu di antaranya adalah SMKN 1 Kalinyamatan. Akibatnya proses belajar mengajar di sekolah ini dilaksanakan dalam jaringan (daring). Pembelajaran daring dilakukan sampai situasi kembali normal.

Kepala SMKN 1 Kalinyamatan, Nur Sufaan mengatakan total ada 1259 siswa yang proses belajar mengajarnya terhambat karena banjir yang sampai sekarang menggenangi sekolah tersebut. “Belajar daring sekitar 1259 dilaksanakan mulai hari Senin ( 18/3/2024) dan sampai banjir benar-benar sudah tidak menggenangi lokasi sekitar” katanya.

Lebih lanjut Nur Sufaan mengatakan bahwa seharusnya hari ini . Senin (18/3/2024) sampai tiga hari ke depan kelas 12 akan melaksanakan ujian sekolah. Ya, dengan terpaksa harus diundur sampai benar-benar kondisi memungkinkan” katanya.

Nur Sufaan mengungkapkan belajar daring realitanya agak menghambat proses siswa dalam menerima pelajaran. Hal itu karena para siswa tidak bertemu secara langsung dengan gurunya.

blank
Seorang guru SMKN 1 Kaliyamatan sedang mengajar daring

“Kondis seperti ini terganggu pastinya, karena anak-anak biasanya diskusi langsung dengan guru. Kalua ada masalah bisa langsung disampaikan dan diskusikan. Kalau daring tentu interaksi seperti ini terbatas” ujuarnya.

Akan tetapi Nur Sufaan tetap memutuskan agar siswanya menerima pembelajaran secara daring, sebab akses menuju sekolah tersebut hingga sekarang masih terendam banjir.

Diberitahukan sebelumnya bahwa akibat curah hujan yang tinggi selama kurang lebih seminggu, Desa Batukali dan Sendang yang berada di wilayah kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah terendam banjir.

Berdasarkan data yang dihimpun bahwa banjir paling parah dengan ketinggian sekitar 70 cm. Sedangkan yang ada di halaman SMKN 1 Kalinyamatan, yang masuk wilayah Desa Sendang ketinggian air sekitar 50 sampai 60 cm.

Hadepe