KUDUS (SUARABARU.ID) – Korban jiwa akibat banjir yang melanda wilayah Kabupaten Kudus kembali bertambah. Setelah tiga orang santri ditemukan tewas akibat terseret arus setelah bermain perahu, kini seorang remaja putri ditemukan sudah tidak bernyawa akibat tenggelam di genangan banjir turut Desa Temulus, Kecamatan Mejobo.
Korban atas nama Ade Viona Lestari (16) warga Desa Temulus, Kecamatan Mejobo. Korban ditemukan mengapung di genangam banjir pada Jumat (15/3) sekira pukul 14.30 WIB.
Sehari sebelumnya korban dinyatakan hilang setelah terjebut di areal banjir di desanya. Saat itu korban naik sepeda angin menyusuri jalan beton antara Desa Kesambi dan Temulus.
Baca juga:
Tiga Santri Pesantren di Kudus Tewas Terseret Arus Banjir
Saat itu korban melintasi jalan berbelok. Naas, korban tidak menyadari belokan tersebut karena seluruh ruas jalan yang tertutup air.
Akibatnya, korban dan sepedanya terperosok ke dalam sawah yang dipenuhi air dengan ketinggian lebih dari satu meter. Dan saat itu, korban menghilang terseret arus banjir.
Setelah sehari dilakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan mengapung dalam keadaan tak bernyawa di lokasi yang tak jauh dari lokasi kejadian. Tim SAR kemudian mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah duka.
“Saat ini korban sudah dievakuasi oleh tim SAR ke rumah duka,”kata Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Munaji.
Dengan demikian, total jumlah korban yang tewas akibat banjir di Kudus sudah berjumlah empat orang. Sebelumnya, tiga orang santri Ponpes Assaidiyah juga tewas tenggelam di areal banjir di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo.
Jumlah korban yang tewas akibat banjir Kudus bisa jadi akan bertambah menyusul saat ini ada laporan dua warga Desa Gulang, Kecamatan Mejobo masih berstatus hilang di genangan banjir. Proses pencarian masih terus dilakukan hingga kini.
Sebagaimana diketahui, banjir yang melanda wilayah Kudus saat ini terus meluas. Banjir diakibatkan luapan sejumlah sungai menyusul tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Kudus dalam beberapa hari terakhir.
Setidaknya ada 23 desa di empat Kecamatan yakni Mejobo, Jekulo, Jati dan Kaliwungu yang sudah terendam akibat banjir. Ratusan warga dilaporkan sudah mengungsi di beberapa posko pengungsian.
Ancaman banjir juga dimungkinkan meluas hingga ke wilayah Kecamatan Undaan menyusul tingginya debit sungai Wulan. Warga di Kecamatan Undaan mulai waspada mengingat ketinggian air sudah sejajar dengan bibir tanggul.
Bahkan warga bersiaga sembari terus melakukan upaya penguatan tanggul sungai yang melindungi pemukiman ribuan warga Kecamatan Undaan.
Selain banjir, bencana longsor juga terjadi di kawasan pegunungan Muria. Meski intensitasnya belum terlalu besar, longsor mengakibatkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan.
Ali Bustomi