blank
Petugas kepolisian saat mengevakuasi santri Pesantren Assaidiyah Mejobo yang tewas tenggelam terseret arus banjir. Foto: Ist

KUDUS (SUARABARU.ID) – Banjir yang melanda Kudus memakan korban. Tiga orang santri Ponpes Assaidiyah, Mejobo Kudus tewas tenggelam setelah perahu yang digunakan untuk bermain terbalik di areal banjir di persawahan Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Jumat (15/3).

Ketiga bocah tersebut yakni Fasa Najwa Wana, Kelas IX, warga Jepara, Muhammad Alamun Huda Kelas XII warga Kayen Pati, Akhlis Fuadi Kelas X warga Wotan Sukolilo Pati

Kepala Desa Kirig, Aris Seriana mengatakan kelima anak tersebut merupakan siswa dan santri Ponpes Assaidiyah. Mereka sengaja bermain perahu di areal persawahan yang tergenang banjir.

Namun tidak disangka, perahu yang mereka gunakan terbalik. Naas, kelima bocah tersebut tidak bisa berenang hingga mereka pun sempat terseret arus banjir.

Beruntung, dua dari lima korban tersebut bisa diselamatkan oleh warga. Sementara, tiga korban lainnya sudah dalam keadaan tidak bernyawa saat dievakuasi.

Saat ini korban baik yang selamat maupun meninggal dunia tengah sudah dibawa ke Puskesmas Jepang.

Untuk korban yang meninggal, akan dimandikan dan dishalatkan di sekitar pesantren, untuk nantinya dikembalikan ke keluarga

Sebagaimana diketahui, banjir yang melanda Kudus hingga kini semakin meluas. Curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir, membuat sejumlah sungai meluap.

Hal tersebut diperparah dengan jebolnya tanggul sungai diantaranya sungai Piji, Dawe hingga spillway Goleng yang membuat air langsung menerjang rumah warga.

Tercata sejumlah desa di empat kecamatan yakni Jekulo, Mejobo Jati dan Kaliwungu yang kini sudah terendam banjir.

Ratusan warga yang rumahnya tergenang pun kini mulai dievakuasi ke posko pengungsian.

Ali Bustomi