blank
Pedang pora menyambut Penghargaan Adipura di Pendopo Kabumian Kebumen, Rabu 13/3.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen telah berhasil meraih penghargaan Adipura setelah sekian puluh tahun menunggu.

Sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia, Pemkab melaksanakan penyambutan Adipura dengan Upacara Pedang Pora di halaman Pendopo Kabumian, Rabu (13/4).

Mengiiringi upacara itu alunan gending Jawa. Piala Adipura dibawa oleh ASN lengkap dengan pakaian adat Jawa itu perlahan diserahkan kepada Wakil Bupati (Wabup) Kebumen Ristawati Purwaningsih, mewakili Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, yang berhalangan hadir karena masih ada tugas di luar daerah.

Acara penyambutan dihadiri Sekda Edi Rianto, Ketua Tim Penggerak PKK Iin Windarti Arif Sugiyanto, serta para Kepala OPD, para Camat dan ASN lainnya. Wabup Rista menyampaikan rasa syukur, atas capaian yang diraih Pemerintah Daerah dengan penghargaan Adipura.

“Alhamdulillah, di masa kepemimpinan kami, penghargaan Adipura ini berhasil diraih. Sebenarnya, persiapan untuk mendapatkan penghargaan Adipura sudah jauh dilakukan oleh Kabupaten Kebumen. Bahkan telah dibuatkan tugu yang berada di depan kantor pos. Namun karena penghargaan itu tak kunjung diraih, maka berubah jadi tugu PKK,”ujar Wabup membacakan sambutan Bupati.

blank
Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih dan Ketua Tim Penggerak PKK Ny Iin Windarti bersama para pejabat memegang Piala Adipura, Rabu 13/3.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

Dengan penghargaan Adipura,  lanjut Wabup, menunjukkan bahwa masyarakat Kebumen peduli dengan lingkungannya. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan bersama. Pertama, perlu ada pembatasan dimana dalam berbelanja di swalayan dan toko modern tidak boleh lagi menggunakan plastik.

“Masyarakat kita sarankan saat berbelanja di toko modern harus membawa kantong sendiri, yakni kantong yang dapat dipakai secara berulang,”tuturnya.

Wabup mengajak semua warga untuk lebih peduli menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan juga tidak membakar sampah di sekitar rumah. Warga harus mengelola sampah-sampah tersebut di TPS3R yang ada di tiap-tiap kelurahan dan desa.

Bersamaan itu Wabup juga meluncurkan 268 Pojok Baca Geopark Kebumen. Ia berharap kehadiran pojok baca Geopark ini akan meningkatkan literasi masyarakat, khususnya mengenai Gopark Kebumen. Juga meningkatkan dukungan, partisipasi dan optimalisasi Geopark Kebumen agar masuk Unesco Global Geopark.

blank
Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih meresmikan Pojok Baca Geopark, Rabu 13/3.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

“Saya juga berharap, dengan hadirnya pojok baca tersebut dapat tercipta peningkatan kegemaran membaca dan tingkat literasi di Kabupaten Kebumen, sehingga mendorong upaya mencerdaskan kehidupan bangsa terutama di Kebumen. Sekaligus media sosialiasi dan promosi keberadaan Geopark Kebumen,”tandas Ristawati.

General Manager Badan Pengelola (GMBP) Geopark Kebumen, Sigit Tri Prabowo mengatakan, 268 Pojok Baca Geopark Kebumen menjadi satu-satunya yang terbanyak di Indonesia. Hal ini untuk meningkatkan literasi pemahaman masyarakat tentang Geopark.

“268 Pojok Baca Geopark Kebumen ini kita tempatkan di sekolah-sekolah dan kampus-kampus, tujuannya untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang apa itu Geopark. Di Kebumen pojok bacanya menjadi yang terbanyak di Indonesia,”terang Sigit didampingi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kebumen Sigit Dwi Purnomo.

Di Pojok Baca Geopark Kebumen terdapat banyak buku tentang Geopark Kebumen. Begitu juga buku-buku menyangkut sejarah Kebumen, serta cerita legenda masyarakatnya. Sigit Tri Prabowo berharap  masyarakat menjadi lebih banyak tahu potensi Kebumen, dan geopark itu sendiri.

Komper Wardopo