KUDUS (SUARABARU.ID) – Saat ini mampu berbicara dalam Bahasa Inggris merupakan kebutuhan untuk mengikuti perkembangan jaman. Meskipun pelajaran Bahasa Inggris sudah diberikan sejak bangku Taman Kanak-Kanak atau Kelompok Belajar, namun dalam mempraktekannya cenderung masih canggung, bahkan mayoritas memilih pasif.
Memandang hal itu MA NU Banat Kudus menggelar acara yang menarik dan inovatif yaitu Talkshow . Mengusung tema “Releasing Unlimited Creativity with Language” diikuti oleh seluruh siswi MA NU Banat berjumlah 1.060 siswi dari mulai kelas 10 sampai kelas 12. Acara ini berlangsung di hall MA NU Banat Kudus belum lama ini
Talkshow ini merupakan rangkaian acara puncak dalam kegiatan Festival Bahasa yang diselenggarakan oleh MA NU Banat Kudus.
Kepala UPT Pengembangan Bahasa UNISNU Jepara Aprilia Riyana Putri, M.Pd.memenuhi undangan dan berkesempatan untuk menjadi pembicara. Aprilia sapaan akrabnya merupakan salah satu alumni dari MA NU Banat Kudus yang juga sempat diberi amanah menjadi ketua OSIS dan juga koordinator bahasa di ponpes yanaabi’ul Ulum warrohmah saat mengenyam pendidikan selama di Banat kala itu.
Iajuga mengemban amanah sebagai dosen Bahasa Inggris di prodi pendidikan bahasa Inggris FTIK UNISNU Jepara , maka tidak heran jika ia kaya akan pengalaman.
Pada kesempatan ini Aprilia menyampaikan tentang motivasi agar semua siswa mudah dalam memahami dan mengaplikasikan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
“Yang saya ingin sampaikan pada kalian semua, mulai dari sekarang hilangkan rasa malu hilangkan rasa canggung dan jangan pernah takut menggunakan grammar yang salah karena yang terpenting dan terutama adalah dare to speak,” ujar Aprilia pada sesi pemaparan materi.
Menurut Aprilia, esensi dari mempelajari bahasa adalah prakteknya. Namun ia juga mengingatkan bahwa pada prakteknya memang tidak mudah dan pasti akan ditemui banyak kesalahan. Tapi dari banyaknya kesalahan yang dibarengi evaluasi akan lahir pemahaman bahasa yang baik because practice makes perfect.
Dua mahasiswa PBI yang bernama Dina dan Naila digandeng pula untuk sharing pengalamannya dalam belajar bahasa asing. Mereka memberikan tips dan metode mudah dalam praktek berbahasa. Mereka menyampaikan bahwa para siswi harus menguasai berbagai Bahasa asing sebagai langkah awal untuk berkomunikasi dengan orang asing. Terlebih jika mereka memiliki cita-cita melanjutkan sekolah mereka ke luar negeri, dan memberikan motivasi untuk lebih peduli pada sekitar mereka salah satunya menjadi seorang volunteer.
Pembicara yang kedua yaitu mahasiswa asing dari UNISNU Jepara yang berasal dari Pakistan bernama Amna Falak Awan. Lain halnya dengan sesi pembicara yang pertama pada sesi ini dimulai dengan cerita pengalamannya di Pakistan sebelum pindah ke Indonesia “I want to share my experience, knowledge and teach about English and Arabic” pungkas Amna. Lebih lanjut ia memberikan brainstorming dalam Bahasa Inggris, sembari berkomunikasi secara langsung ke para siswi agar menarik perhatian mereka untuk memahami pentingnya belajar Bahasa Asing.
Ia juga berbagi cerita bagaimana negaranya, pendidikan di negaranya dan budaya serta bahasa di Pakistan, serta pengalaman nya selama di Indonesia “I am very happy in Indonesia because the people are friendly, and the scenery is beautiful”, tutur Amna.
Pada akhir sesi , dua maestro bahasa asing ini memberikan motivasi kepada seluruh siswa agar giat belajar, untuk mendapatkan berbagai prestasi dan menguasai bahasa asing.
Hadepe – Uswa