blank
Ilustragi gatal akibat alergi terhadap makanan. Foto: Pixabay

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Alergi seafood merupakan reaksi nggak normal dari sistem kekebalan tubuh terhadap protein yang terkandung di dalam makanan laut tertentu. Beberapa gejala alergi seafood yang umumnya muncul diantaranya, kulit terasa gatal dan kering (eksim) sakit perut, diare, mual, dan muntah.

Reaksi alergi dirasakan sebagian orang setelah mengonsumsi salah satu jenis seafood, misalnya kerang atau udang.

Salah satu jenis alergi yang bisa dialami manusia adalah alergi kerang-kerangan. Kerang-kerangan biasanya diketahu terdiri atas jenis yang berkulit keras (Krustasea) seperti udang, kepiting dan lobster. Lalu ada pula jenis hewan lunak bercangkang (Moluska) misalnya kerang , remis dan tiram.

Baca Juga: Tips Mengurangi Gejala Bersin Akibat Alergi Debu

Dilansir dari Suara.com, reaksi alergi terhadap kerang-kerangan ini diakibatkan oleh respon sistem kekebalan tubuh terhadap kandungan protein dalam kerang-kerangan yang dikenal Sebago tropomiosin.

Tropomiosin menyebabkan antibody mengeluarkan histamine untuk menyerangnya. Proses pelepasan histamin ini dikatakan dapat menyebabkan terjadinya gejala alergi yang bisa saja ringan sampai berat. Lebih banyak tentang alergi kerang-kerangan ini simak bahasan berikut seperti dirangkum dari mayoclinic dan healthline:

1. Gejala-gejala

Saat mengalami alergi kerang-kerangan, ada beberapa gejala yang bisa terlihat:

– Kulit bisa terasa gatal, memerah dan meradang.
– Hidung tersumbat dan sulit bernapas. Kepala pusing, bisa ringan bisa pula sampai pingsan.
– Mual, sakit perut, muntah juga diare.
– Pembengkakan pada bagian tubuh seperti lidah, wajah, bibir atau lainnya.

Baca Juga: Kamu Wajib Tahu! Ini 5 Tanda-tanda Gejala Alergi Udang

2. Reaksi lanjutan

Alergi kerang-kerangan bisa juga menimbulkan reaksi yang cukup parah bahkan mengancam jiwa. Reaksi ini dikenal sebagai syok anafilaksis.

Syok anafilaksis merupakan reaksi sistem imun yang tergolong parah dan muncul secara tiba-tiba usai tubuh terpapar alergen atau sesuatu yang memicu alergi. Tanda-tanda syok anafilaksis antara lain adalah terjadinya syok dengan tekanan darah yang terus menurun dengan parah, pembengkakan atau benjolan di tenggorokan yang membuat susah bernapas serta pusing bahkan pingsan.

Orang yang mengalami syok anafilaksis perlu segera mendapatkan perawatan di rumah sakit untuk mencegah bahaya.

Baca Juga: Tips Menangani Kulit Alergi Pada Makanan Laut

3. Penanganan

Para ahli menyatakan belum ada pengobatan khusus untuk alergi kerang-kerangan Jika terjadi reaksi alergi ringan dokter biasanya akan mengobati dengan antihistamin agar gejala alergi dapat berkurang. Sedangkan jika reaksi tergolong parah, dokter biasanya akan memberi suntikan epinefrin.

Bagi orang yang mempunyai risiko mengalami reaksi alergi yang parah, disarankan untuk membawa epinnefrin yang dapat disuntikkan. Namun hal ini perlu dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu.

4. Upaya pencegahan

Jika kamu berisiko mengalami alergi kerang-kerangan, sebaiknya lakukan hal-hal berikut ini:

– Tidak memasak atau menyentuh kerang-kerangan.
– Berhati-hati saat makan di restoran yang menyajikan menu kerang-kerangan. Karena bisa saja terjadi kontaminasi saat proses memasak makanan non kerang-kerangan. Bisa karena peralatan mau pun penggunaan bahan makanan yang sama seperti minyak goreng.
– Sempatkan membaca komposisi yang tertera pada kemasan makanan untuk mengetahui kandungannya apakah mengandung kerang-kerangan atau tidak.
– Mempunyai alergi memang memerlukan upaya untuk menghindari penyebabnya.

Selain itu, ada baiknya jika orang-orang terdekat mengetahui perihal alergi yang kamu miliki agar mereka juga dapat membantu kamu menghindarinya. Kamu juga perlu berkonsultasi kepada dokter sebelum memilih obat untuk pencegahan.

Claudia