blank
Philipus Mikhael Miko Priyo Nugroho wisudawan terbaik Unversitas Airlangga (Unair) asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Minggu, 3 Maret 2024. Foto: Kudnadi Saputro Blora

BLORA (SUARABARU.ID) — Philipus Mikhael Miko Priyo Nugroho menjadi wisudawan terbaik Unversitas Airlangga (Unair), dengan masa studi 3,5 tahun dan capaian Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,89.

Pemuda asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengucap syukur, berhasil lulus S1 Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unair Surabaya Jawa Timur,

Prestasi itu menggandengnya sebagai kandidat wisudawan terbaik bersamaan dengan puluhan wisudawan terbaik UNAIR lainnya pada Minggu, 3 Maret 2024.

Menurut Miko, panggilannya, perjuangan intelektual muda yang tinggal menetap bersama kedua orang tuanya di Jalan Cucak Rowo Nomor 54 Perumnas Kelurahan Karangjati Kecamatan/Kabupaten Blora Jawa Tengah, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Puji Tuhan, terima kasih atas bimbingan para dosen, Papa dan Mama, serta teman-teman dan  semuanya yang tidak bisa saya sebut satu per satu,” ucap Philipus Mikhael Miko Priyo Nugroho kepada Suarabaru.id Senin (4/3/2024).

Miko sapaan Philipus Mikhael Miko Priyo Nugroho, mengaku beruntung lahir di keluarga yang memiliki pandangan positif dalam hal pendidikan.

Ia mengaku selalu menyempatkan waktu seperti saat di kereta atau waktu luang untuk kegiatan yang menunjang studinya, yakni membaca dan mengerjakan tugas.

“Saya fokuskan untuk membaca dan mengerjakan tugas dimanapun kami berada, di perjalanan kereta api dan waktu luang,” ucap Philipus Mikhael Miko.

Setelah lulus S1 sebagai kandidat wisudawan, lanjut Mikhael Miko Priyo Nugroho, terbaik UNAIR periode 241, bercita-cita ingin melanjutkan ke jenjang S2.
“Ingin sekali melanjutkan S-2. Semoga Tuhan mengabulkan doa dan cita-cita saya, sementara saat ini masih terkendala anggaran, karena adik-adik saya ada yang masih kuliah, masih ada yang sekolah di SMA dan SMP. Kasihan Papa dan Mama, kalau harus membiayai S2, saya akan berusaha mencari beasiswa S2, menggapai impian sambil kerja,” ucap Philipus Mikhael Miko.

Pemuda ganteng berkacamata kelahiran 8 Agustus 2002 itu mengaku selama kuliah berhasil lolos dua pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) dari Kementerian Pendidikan yang mengangkat tentang Hubungan Internasional Indonesia di wilayah Kutub Utara dan Food Estate. Miko pun akhirnya bisa lulus tanpa harus membuat skripsi.

“Meski demikian saya sempat mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan kampus. Papa saya berada di kursi roda karena sakit, sehingga pada waktu luang saya harus kembali ke rumah dan meninggalkan beberapa kesempatan berkumpul bersama teman-teman di kampus,” jelas Philipus Mikhael Miko.

Sebab, kata Miko, kejadian yang menimpa kita, mendorong untuk selalu belajar baik sebagai pelaku, sebagai penerima maupun sebagai pengamat atau mengamati.

Philipus Mikhael Miko, mengaku pernah menjadi perwakilan MAHI UNAIR di Pertemuan Mahasiswa Hubungan Internasional Indonesia.

“Saya mengambil pelajaran bahwa yang membedakan adalah bagaimana bereaksi atas suatu yang terjadi, bukan kondisi yang mengendalikan diri kita,” kata Philipus Mikhael Miko.

Dari sana, Philipus Mikhael Miko berhasil mengukir berbagai capaian sepereti Juara I dan Best Speaker pada LKTI Attraction 2023 Universitas Brawijaya. Winner Position APSC Universitas Pertamina, dan aktif menggarap paper kreatif, negosiasi dan diplomasi. Miko juga pernah aktif dalam organisasi FPCI (Foreign Policy Chapter Indonesia) UNAIR.

“Saya banyak belajar dari Ayah saya, beliau merupakan merupakan Doktor Administrasi Publik yang menjadi alasan saya bergelut di FISIP. Kami sering membuka obrolan dan diskusi. Di berbagai kesempatan itulah yang menggugah saya untuk berada di jalur studi ini,”  ungkap Philipus Mikhael Miko.

Untuk menjadikan perhatian, Ketua MUN Airlangga 2022 itu berbagi tips untuk menjadi wisudawan terbaik. Menurutnya segenap mahasiswa perlu meyakini bahwa jurusannya itulah yang terbaik, rajin mengerjakan tugas, mengikuti project dosen, mencicil tugas pada berbagai kesempatan, meningkatkan literasi, aktif dalam berbagai kesempatan terutama di pembelajaran dalam kelas, hingga lakukan berbagai kolaborasi dan kontribusi.

Kudnadi Saputro