blank
Kepala BPBD Wonogiri, Trias Budiyono (kanan), menjelasan penyiapan peralatan penanggulangan bencana. Penjelasan diberikan kepada Kapolres, Wakil Bupati, Dandim (kesatu, kedua dan ketiga dari kiri) beserta Forkompimda dan pimpinan instansi.(Dok.Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kapolres Wonogiri AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah, menegaskan, penanganan bencana alam, harus ditangani secara komprehensif. Melalui langkah terpadu dan terkoordinasi oleh pemerintah, TNI, Polri, bersama relawan dan masyarakat.

Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo dan Penerangan Kodim 0728 Pelda Indra, mengabarkan, penegasan Kapolres tersebut disampaikan saat memimpin apel kesiapsiagaan tanggap bencana. Apel digelar Kamis (29/2) di Alun-alun Giri Krida Bakti depan Kantor Bupati Wonogiri.

Hadir dalam apel kesiapsiagaan tersebut, Bupati yang diwakili oleh Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, Dandim 0728 Letkol (Inf) Edi Ristriyono, Kajari Porman Patuan Radot, Ketua Pengadilan Negeri yang diwakili Hakim Donni.

Juga hadir para Kepala Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) Kabupaten Wonogiri. Diantaranya Kepala BPBD Trias Budiyono, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Bahari. Juga hadir Kepala PMI Cabang Wonogiri Dokter Dwi Handoyo bersama Pimpinan Relawan dari SAR Wonogiri Agus Widodo.

Peserta apel terdiri atas pasukan TNI dan Polri dari Kodim 0728 dan Polres Wonogiri, peleton dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol-PP serta dari BPBD. Juga melibatkan para relawan dari berbagai komunitas yang eksis di Wonogiri, termasuk dari Search And Rescue (SAR) dan dari Palang Merah Indonesia (PMI).

Hidrometeorologi

Kata Kapolres, apel kesiapsiagaan tanggap bencana alam ini, merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Daerah, TNI dan Polri dalam mengantisipasi ancaman bencana terutama di wilayah kabupaten Wonogiri.

Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo, menyatakan, gelar apel bersama tersebut, sekaligus untuk mengecek kesiapan personel dan kelengkapan sarana prasarana (Saepras) petugas. Harapannya, jika sewaktu-waktu terjadi bencana, pelaksanaan tugas di lapangan dapat berjalan dengan optimal.

Sebagaimana diketahui, belakangan ini di beberapa wilayah di Indonesia, muncul bencana alam hidrometeorologi yang dipicu oleh tingginya curah hujan. Yaitu seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

Demikian pula yang terjadi di Wonogiri pada awal Tahun 2024 ini. Terjadi bencana alam tanah longsor dan angin puting beliung yang berdampak pada kerusakan rumah warga. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi wilayah Wonogiri, yang mayoritas merupakan perbukitan.

Menyikapi meningkatnya intensitas bencana, Kapolres mengajak semua elemen masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan penanggulangannya. Melalui langkah antisipasi secara cepat dan tepat.

Kata Kapolres, tugas penanggulangan bencana, bukan hanya menjadi tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri dan relawan saja. Namun menjadi tanggung jawab kita bersama, untuk menanggulangi baik pada saat dan pasca terjadinya bencana alam.
Bambang Pur