SEMARANG (SUARABARU.ID) – Setiap tahun, Kota Semarang memiliki agenda tahunan yang dilaksanakan untuk menyambut bulan Ramadan yaitu Dugderan. Kata Dugderan sendiri berasal dari suara bedug yang berbunyi ‘dhug’ dan menyalakan petasan hingga berbunyi ‘dher’, maka acara meriah ini yang juga diramaikan oleh suara bedug dan petasan dinamai Dugderan.
Salah satu acara tahunan di Kota Semarang itu pada tahun ini dimulai pada hari Rabu (28/02/2024) dan akan diakhiri dengan kirab budaya dari Balai Kota Semarang menuju ke Masjid Agung Semarang pada hari Sabtu (09/03/2024).
Hari pertama acara Dugderan dilaksanakan, di sekitar kompleks Masjid Agung Semarang telah diramaikan oleh berbagai stan makanan dan minuman. Untuk stan tersebut sudah mulai berjualan dari pukul 10.00 – 22.00.
Tampak para pengunjung yang hanya sekadar lewat atau juga sudah mulai mencicipi berbagai jajanan yang tersedia.
“Kalau kuliner kaya gini mah tiap hari ramai, apalagi malam, Sabtu atau Minggu gitu” ungkap salah satu penjual minuman yang turut meramaikan acara Dugderan tahun ini.
Suasana dugderan memang tetap ramai, meskipun ada sesuatu yang hilang. Biasanya ada wahana bianglala (jinantra) dan tong setan yang banyak diminati pengunjung. Tetapi tahun ini tidak ada wahana bianglala dan sebagainya seperti tahun-tahun sebelumnya karena tidak diperbolehkan oleh Wali kota Semarang dengan beberapa pertimbangan.
Namun meski begitu para partisipan mengharapkan Dugderan tahun ini tetap ramai dan warga Semarang dan sekitarnya tetap antusias menyambut bulan Ramadhan melalui acara ini.
Rafika Zahra Aranti/Wilma Putri A-mg