Lapas Semarang rayakan Cap Go Meh dengan mendatangkan barongsai, hibur pengunjung Lapas. Foto: Dok/Lapas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sebagai wujud toleransi bagi warga binaan Tionghoa, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang merayakan Cap Go Meh.

Terlihat pernak-pernik dan atribut khas Tionghoa menghiasi Aula Kunjungan Lapas, untuk memeriahkan perayaan Cap Go Meh atau biasa disebut Imlek.

Dalam memeriahkan Cap Go Meh, Lapas Semarang menghadirkan barongsai di tengah-tengah jam kunjungan Lapas, untuk menghibur para pengunjung yang digelar di Aula Kunjungan Lapas Semarang.

Tak hanya itu, seluruh anak-anak yang ikut berkunjung juga mendapatkan angpao dan kue keranjang.

Diketahui, permainan barongsai tersebut dimainkan oleh 15 orang dari Nirwana yang terdiri dari ketua, pemain naga dan pemain barongsai.

Dengan gerakan-gerakan lincah dan warna yang mencolok, barongsai berhasil memukau para penonton (pengunjung), termasuk warga binaan dan petugas Lapas yang menyaksikannya.

Kepala Lapas Semarang, Usman Madjid mengatakan, perayaan ini adalah wujud toleransi bagi warga binaan Tionghoa.

“Perayaan ini merupakan wujud keanekaragaman dan toleransi antar umat di Lapas Semarang. Melalui kegiatan ini, kami berikan dukungan kepada warga binaan Tionghoa agar lebih semangat dalam mengikuti pembinaan di Lapas,” kata Usman.

“Saya mengajak seluruh warga binaan agar memaknai perayaan Imlek ini sebagai ajang toleransi kepada sesama, dan toleransi harus dijunjung tinggi.” tandasnya.

Perayaan Cap Go Meh adalah acara tahunan yang digelar dengan meriah. Tujuan Cap Go Meh sendiri sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas berkah/rejeki yang diberikan pada tahun ini, sekaligus harapan agar musim berikutnya memperoleh yang lebih baik.

Ning S