BATANG (SUARABARU.ID) – Dua warga binaan Lapas Kelas IIB Batang Ariyani dan Jumiatun menahan haru, matanya berkaca-kaca usai menggunakan hak pilihnya di TPS 901 Lapas Kelas IIB Batang.
“Senang banget ya, sebagai warga binaan merasa posisi paling rendah, tapi kita masih dikasih untuk mengaspirasikan pikiran buat Indonesia ke depannya, dengan memberikan hak suara,” katanya usai mencoblos di Lapas Kelas IIB Batang, Kabupaten Batang, Rabu (14/2/2024).
Wanita berusia 47 tahun ini yang sudah berada 7 bulan di tahanan, ber-KTP Lampung Sumatera Selatan, sehingga hanya bisa mendapatkan satu surat suara Capres dan Cawapres saja. Namun dia tetap bersemangat mencoblos.
Sebelum mencoblos, ia pun menyempatkan membaca visi-misi Capres-Cawapres yang terpampang di papan pengumuman TPS usai pendaftaran. “Saya dapat satu suara saja, Capres dan Cawapres tadi sempat baca-baca dulu visi-misi paslon sebagai gambaran mana yang layak saya pilih,” jelasnya.
Ia berharap, siapa pun pemimpin yang terpilih bisa benar-benar menjalankan visi-misinya dan juga mengedepankan hak-hak perempuan dan anak. “Semoga semua visi misinya bisa dijalankan membangun negara, kemudian hak- hak perempuan, dan anak untuk diutamakan,” harapnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh warga binaan lainnya, Jumiatun. “Rasanya istimewa sekali bisa memilih di Lapas, saya fikir tidak bisa memilih, ternyata masih bisa memilih di sini,” tuturnya.
Berbeda dengan Ariyani, Jumiatun yang merupakan warga Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, mendapatkan 4 surat suara.
“Kalau saya dapat empat surat suara, Capres-Cawapres, DPR RI, DPRD Provinsi Jateng, dan DPD Jateng, memang kurang mengerti dan tidak tahu, saya pilih sesuai hati nurani saja, semoga yang terpilih nanti bisa menjadi pemimpin yang bisa menjadikan Indonesia lebih maju,” ujar dia.
Lapas Kelas IIB Batang menyediakan dua TPS yakni TPS 901 dan TPS 902 untuk 360 warga binaan yang akan melakukan pencoblosan.
Nur Muktiadi