JEPARA (SUARABARU.ID) – Dampak banjir di Demak mulai terasa di Jepara. Karena itu Penjabat (Pj) Bupati Jepara H. Edy Supriyanta menggelar rapat koordinasi dengan beberapa stakeholder di ruang Command Center Setda Jepara, Selasa (13/2/2024) siang. Rakor tersebut guna mengantisipasi dampak bencana banjir di Demak
Rapat tersebut juga dihadiri Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Inf. Mokhamad Husnur Rofiq, Sekretaris Daerah Jepara Edy Sujatmiko, pimpinan instansi terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jepara dan Provinsi Jawa Tengah.
Edy Supriyanta mengungkapkan banjir di wilayah Demak yang mulai berdampak bagi masyarakat Kabupaten Jepara, khususnya dari sisi ekonomi. “Kemarin saya cek di pasar, harga beberapa kebutuhan pokok sudah mulai tinggi, sayur juga banyak yang tidak segar karena rantai distribusi tersendat akibat banjir,” ujarnya.
Karena itu ia minta Dinas Perhubungan (Dishub) untuk melakukan rekayasa lalu lintas, memasang rambu sementara untuk jalur alternatif Kudus — Jepara — Demak di Simpang Empat Mayong dan Simpang Empat Gotri. Termasuk berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Polres Jepara dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah.
Hingga siang itu, diketahui banjir sudah menggenangi hingga Kecamatan Mijen, Demak yang berbatasan langsung dengan Jepara. Akibatnya terjadi penumpukan kendaraan dari dan menuju Jepara.
Menurut data traffic counting yang diterimanya, per Senin kemarin terdapat 2.940 kendaraan roda empat atau lebih dengan rata-rata 225 kendaraan per jam yang melintas di ruas jalan Jepara — Kudus.
“Karena keterbatasan personel kami di Dishub, dan personil Polres Jepara yang difokuskan untuk pengamanan Pemilu 2024, kami mohon ke Dinas Perhubungan Provinsi untuk mengerahkan bantuan personil ke lapangan,” pintanya.
Terkait harga beberapa kebutuhan pokok yang mulai naik, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Zamroni Lestiaza memastikan bahwa beberapa harga masih tergolong stabil.
Kenaikan harga hanya terjadi di beberapa komoditas, seperti beras, cabai rawit merah, gula, dan telur. Sedangkan stok BBM dan LPG dipastikan aman. Namun, sedikit terkendala keterlambatan pengiriman. Itu antara tiga hingga empat jam akibat banjir. Sementara, cadangan beras yang dimiliki oleh Pemkab Jepara dilaporkan masih terdapat 84 ton.
“Jika persediaan sudah mulai menipis, segera koordinasikan dengan Biro Perekonomian Provinsi Jawa Tengah dan Badan Pangan untuk mendapatkan arahan dan bantuan,” kata H. Edy.
Hadepe