KUDUS (SUARABARU.ID) – Harga komoditas beras di sejumlah pasar tradisional terus melambung. Bahkan, mendekati hari pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024, harga beras mencapai posisi tertinggi di bandingkan hari sebelumnya.
Pantauan di sejumlah pasar tradisional, harga beras untuk kualitas premium jenis umbuk wangi mencapai harga Rp 16.500 per kilogramnya di tingkat eceran.
Hal yang sama juga terjadi pada beras jenis SS kualitas premium mencapai harga Rp 15.500 per kilogramnya.
Sementara untuk harga beras jual IR 64 kualitas premium, harga saat ini di angka Rp 15.000 per kilogram. Untik beras IR 64 kualitas medium, harganya 14.500 per kilogram. Kedua jenis beras ini me mengalami kenaikam Rp 500 per kilogram dalam sepekan terakhir.
“Kenaikan terjadi sekitar sepekan terakhir ini,”kata Muslikah, seorang pedagang pasar Baru Kudus, Senin (12/2).
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Andi Imam Santosa saat dikonfirmasi mengakui adanya kenaikan harga beras akhir-akhir ini.
Hanya saja, menurut Andi, kenaikan harga terjadi pada beras kualitas premium.
“Untuk beras kualitas medium, harganya masih stabil,”kata Andi, Senin (12/2).
Menurut Andi, kenaikan harga dimungkinkan akibat stok beras di pasaran berkurang karena produksi yang menurun. Selain itu, faktor cuaca yang berimbas pada gagal panen, diperkirakan juga menjadi penyebab kenaikan harga.
Namun demikian, Andi menyebut untuk harga beras kualitas medium saat ini masih stabil. Apalagi Bulog juga terus melakukan stabilisasi harga melalui SPHP secara berkala.
Andi juga membantah melambungnya harga beras diakibatkan stok beras di pasaran banyak tersedot untuk program Bansos pemerintah.
“Program bansos kan menggunakan beras medium, dan harganya di pasaran saat ini juga masih stabil,”tandasnya.
Ali Bustomi