KUDUS (SUARABARU.ID) – Genangan banjir yang melanda Karanganyar, Demak hingga Sabtu (10/2) belum kunjung surut. Jumlah warga Demak yang harus mengungsi di wilayah Kabupaten Kudus terus bertambah hingga mencapai 1.292 jiwa, menyusul genangan banjir belum menunjukkan tanda-tanda surut.
“Data siang ini, jumlah warga Demak yang mengungsi di wilayah Kabupaten Kudus sudah mencapai 1.292 jiwa yang tersebar di beberapa posko pengungsian dan termasuk rumah-rumah penduduk,”kata Camat Jati, Kudus, Fiza Akbar, Sabtu (10/2).
Sejauh ini, Pemkab Kudus memang terus proaktif membantu penanganan pengungsi banjir Demak. Meski seluruh pengungsi adalah warga Demak, namun upaya penanganan tetap dilakukan dengan pertimbangan kemanusiaan.
Dari data yang ada, total ada 12 lokasi pengungsian yang disiapkan Pemkab Kudus untuk menampung gelombang pengungsi. Lokasi pengungsian tersebut diantaranya jembatan Tanggulangin, Terminal, Balai Desa Jatiwetan, Koramil Jati, Balai Desa Tanjungkarang, Jepangpakis, Loram Kulon, Jati Kulon, Gedung DPRD, Balai Desa Megawon dan Tumpangkrasak.
Jumlah pengungsi tersebut diperkirakan masih bisa terus bertambah mengingat genangan air tak kunjung surut serta banyak warga yang masih terjebak di rumahnya masing-masing. Para relawan sampai saat ini juga harus bolak balik mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
Untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum para pengungsi, di Terminal Induk Jati Kudus disediakan dapur umum. Selain memenuhi kebutuhan makan dan minum para pengungsi, juga disediakan kasur, tenda gulung, paket berisi alat kebersihan, pakaian serta perabot darurat, perlengkapan anak, selimut, sandang dewasa, dan sandang anak dengan jumlah cukup banyak.
Banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah sejak Senin (5/2) meluas hingga sebabkan tujuh kecamatan terdampak. Hingga hari ini (9/2) upaya evakuasi warga terdampak di Kecamatan Karanganyar terhambat arus deras.
Banjir bandang ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu. Tingginya debit air membuat sepuluh tanggul di wilayah Kabupaten Demak jebol. Akibatnya, air meluber hingga ke jalan dan pemukiman warga di tujuh kecamatan.
Kecamatan Karanganyar menjadi wilayah yang terdampak banjir paling parah. Air dengan arus deras dan ketinggian air mencapai 2,5 meter menerjang pemukiman warga.
Genangan air juga melumpuhkan ruas jalan Pantura Kudus-Demak di wilayah Kecamatan Karanganyar. Ketinggian air di ruas jalan bahkan mencapai 2 meter dan menenggelamkan truk-truk yang terjebak.
Akibatnya, arus lalu Kudus-Semarang harus dialihkan menuju jalur Welahan-Trengguli. Situasi ini juga memunculkan dampak kemacetan Panjang di jalur tersebut.
Sementara, untuk perbaikan tanggul yang jebol pun belum bisa dilakukan menyusul tingginya debit air, Tak hanya itu, genangan air diperkirakan juga akan surut dalam waktu lama mengingat saat ini debit air sungai Wulan juga masih cukup tinggi.
Dari data BPBD Demak mencatat jumlah kecamatan terdampak 4 kecamatan. Jumlah desa terdampak 13 desa. Jumlah KK terdampak 2.493 KK. Jumlah jiwa terdampak 9.972 jiwa. Jumlah sawah terdampak sekitar 1.000 hektare.
Bencana ini menjadi bencana terbesar sepanjang kurun waktu satu dekade ini. Kerugian yang diakibatkan pun diperkirakan akan sangat besar mengingat banyak sektor harus terganggu akibat bencana tersebut.
Ali Bustomi