Tim Relawan saat melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir. Foto: warganet

KUDUS (SUARABARU.ID)  – Ratusan warga Karanganyar Demak terpaksa harus dievakuasi ke wilayah Kabupaten Kudus menyusul tingginya banjir yang menerjang wilayah tersebut. Hingga Jumat (9/2) pagi, sejumlah pengungsi sudah menempati beberapa titik pengungsian yang telah disiapkan.

Beberapa tempat pengungsian yang disiapkan diantaranya Terminal Induk Jati hingga Aula Balai Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati. Selain itu, BPBD Kudus juga mendirikan tenda darurat di atas jembatan Tanggulangin untuk penanganan dalam kondisi darurat.

Dari informasi yang ada, gelombang pengungsi terus mengalir seiring meningkatnya ketinggian banjir. Bahkan, saat malam hari para relawan harus berjibaku mengevakuasi sejumlah warga yang terjebak banjir di rumahnya masing-masing.

Baca Juga:

Tanggul Jebol, Banjir Nyaris Lumpuhkan Pantura Kudus-Demak

Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie mengatakan Pemkab Kudus terus berkgerak membantu penanganan pengungsi yang dievakuasi ke wilayah Kudus. Meski secara wilayah di luar Kabupaten Kudus, Penjabat (Pj) Bupati Kudus Hasan Chabibie mengatakan, apa yang coba dilakukan Pemerintah Kabupaten Kudus bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kudus adalah bentuk rasa kemanusiaan dan kepedulian.

“Meskipun secara wilayah ini masuk di Demak, tapi kami sebagai tetangga merasa perlu untuk membantu karena ini adalah bencana yang memantik rasa kemanusiaan kita,” jelas Hasan saat meninjau pengungsi yang tengah mendapatkan perawatan di tenda yang disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus di atas Jembatan Tanggulangin, Kamis (8/2) malalm

Ketika tiba di area yang dijadikan lokasi sementara penanganan korban bencana banjir, pj bupati Hasan memastikan bahwa tim relawan Kabupaten Kudus siap melakukan upaya evakuasi. Terdapat dua tenda berukuran besar yang didirikan, yakni di kawasan Jembatan Tanggulangin dan Terminal Jati Kudus. Selain itu, seluruh peralatan evakuasi, seperti kendaraan  rescuer, perahu mesin, dan peralatan lainnya dikerahkan.

Para relawan melakukan pengecekan kondisi pengungsi banjir Karanganyar yang dievakuasi ke Kudus. foto: Ist

Pantura Masih Lumpuh

“Sudah disiapkan dua tenda, yang di Jembatan Tanggulangin ini untuk evakuasi sekaligus penanganan pertama untuk korban yang sudah bisa dibawa ke sini. Untuk yang di Terminal Jati, nantinya diperuntukan untuk tempat pengungsian,” ujarnya.

Pj bupati Hasan juga mengupayakan agar bantuan seperti pakaian, makanan dan minuman, selimut, obat-obatan, dan bantuan lainnya yang dibutuhkan oleh para pengungsi dapat segera disalurkan. Harapannya, bantuan ini dapat meringankan beban para pengungsi.

“Kita mengupayakan agar bantuan makanan, pakaian, obat-obatan, dan lainnya bisa segera masuk di kawasan posko pengungsian. Upaya kita saat ini, yaitu membangun komunikasi dengan seluruh stakeholder  terkait,” imbuhnya.

Sementara, hingga Jumat (9/2) pagi, situasi banjir yang merendam wilayah Karanganyar Demak masih cukup tinggi. Selain menggenangi ribuan rumah warga, banjir saat ini juga melumpuhkan akses lalu lintas Pantura Kudus-Demak.

Genangan air di ruas jalan tersebut mencapai ketinggian hingga 1,5 meter. Sejumlah kendaraan besar yang nekat melintas banyak yang terjebak di tengah-tengah genangan banjir. Aparat kepolisian pun mengalihkan arus lalu dari arah Kudus ke Semarang melalui jalur Welahan-Trengguli. Akibatnya, lalu lintas di jalur tersebut mengalami ketersendatan cukup Panjang.

Sebagaimana diketahui, banjir yang menerjang wilayah Karanganyar Demak diakibatkan jebolnya tanggul sungai Wulan di dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Karanganyar, Terjangan air menggenangi sejumlah desa termasuk ruas jalan Pantura Kudus-Demak.

Ali Bustomi