Sebanyak 5 ribu lampion warna-warni dipasang di seputaran Pasar Gede, Solo. Pedagang asongan bermunculan menjajakan boneka liong barongsai ukuran mini. Juga beragam komoditas atribut penyambutan Imlek Kongzili 2575 (2024).(Suarabaru/Bambang Pur)

SOLO (SUARABARU.ID) – Hari Sabtu (10/2) lusa, merupakan Hari Raya Imlek Kongzili 2575. Yakni hari raya Imlek Tahun Naga Kayu, yang melambangkan kekuatan, kemakmuran, keberuntungan, kehormatan hingga kesuksesan.

Di Kota Solo, Jateng, perayaan Tahun Naga Kayu Kongzili 2575 (Tahun 2024 Masehi), dimeriahkan dengan pemasangan 5.000 lampion warna-warni. Dinyalakan mulai Tanggal 25 Januari lalu sampai dengan Tanggal 29 Februari 2024 mendatang. Juga memasang lampion naga yang dapat ‘terbang.’

Di kompleks Pasar Gede, Solo, bermunculan pedagang asongan yang menjajakan beragam hiasan seperti mainan liong barongsai ukuran mini. Di kios toko Pasar Gede, menjual aneka kue keranjang, lampion, beserta pernak-pernik atribut kelengkapan upacara Imlek.

Ketua Panitia Bersama Imlek 2575/2024 Solo, Sumartono Hadinoto didampingi Sekretaris Ny Idayanti Santoso, kepada awak media, menyatakan, pemasangan lampion dilakukan di seputaran Pasar Gede, di Jalan Urip Sumoharjo dan di Jalan Jendral Sudirman, Kota Solo.

Panitia juga memasang Lampion Naga, Lampion Dewa Rejeki, Lampion Barongsai, Lampion Ikan Koi dan Gapura Imlek. Perayaan Imlek di Solo berlangsung meriah, dikolaborasikan dengan event Grebeg Sudiro, pentas Liong Barongsai, pesta kembang api dan berbagai acara pendukung lainnya. Ini untuk mendukung Solo sebagai kota destinasi wisata.

Wartawan suarabaru.id Bambang Pur, yang pernah dua kali melakukan tugas jurnalis ke Cina, memperoleh pemahaman, shio adalah perhitungan tahun menurut kalender Tionghoa yang dilambangkan dengan 12 binatang. Yakni Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi.

Elemen Alam

Dalam budaya Cina, keberadaan shio yang dipadukan dengan elemen alam (logam, air, kayu, api, tanah), menjadi pedoman hidup yang penting. Untuk Imlek Kongzili 2575 (2024 Masehi), jatuh sebagai Tahun Naga Kayu. Tahun yang melambangkan kekuatan, kemakmuran, keberuntungan, kehormatan hingga kesuksesan.

Kongzili (baca: gongce li), memiliki arti penanggalan berdasarkan bulan mengelilingi bumi (yinli). Yakni sistem penanggalan lunar. Penanggalan Kongzili adalah sistem penanggalan yang digunakan dalam kalender Cina. Penanggalan Kongzili, berbeda dengan penanggalan Masehi yang dalam bahasa Hanyu disebut dengan penanggalan Yangli (matahari).

Sejarah penanggalan Kongzili, ditetapkan berdasarkan kelahiran Nabi Kong Zi/Nabi Khonghucu/Kong Fu Tze. Yakni pada Tahun 551 Sebelum Masehi (SM). Sehingga cara menghitung penanggalan Kongzili, adalah Tahun Masehi ditambah 551. Seperti misal Tahun Masehi 2024 sekarang (+ 551) sama dengan Kongzili 2575.

Untuk memperingati jasa Nabi Kongzi, penanggalan Kongzili dipakai sebagai pedoman kaum tani di Cina untuk bercocok tanam. Juga untuk pedoman melakukan upacara sembahyang dalam agama Khonghucu.

Kongzili disebut juga penanggalan Yinli. Yin dalam bahasa Hanyu artinya bulan. Jadi Yinli/Kongzili, artinya penanggalan berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi selama 12 bulan.

Perayaan Imlek, memiliki akar sejarah yang diyakini telah ada sejak 3.500 tahun yang lalu, atau sekitar 1.600-1046 SM, pada masa Dinasti Shang.
Bambang Pur