blank
Coffee Morning Bersama Mitra & Relawan PMI, yang dipandu oleh Sekretaris PMI Kota Semarang Ratnaningdyah Hasna Zahari, di Lantai 4 Gedung Unit Donor Darah PMI Kota Semarang, di Jalan Mgr Soegijapranata, Kota Semarang, Senin (05/02/2024). Foto Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang mulai menggandeng perusahaan-perusahaan, sebagai upaya untuk menjalankan program Humanity for Green Life di tahun 2024 ini.

Hal itu diungkapkan Sekretaris PMI Kota Semarang Ratnaningdyah Hasna Zahari usai Coffee Morning Bersama Mitra & Relawan PMI, di Lantai 4 Gedung Unit Donor Darah PMI Kota Semarang, di Jalan Mgr Soegijapranata, Kota Semarang, Senin (05/02/2024).

“Kami berusaha untuk mendapatkan CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan-perusahaan, karena keuangan PMI kan juga minim ya, untuk bencana dan lain-lain. Kami baru mulai pendekatan ya, karena dulu perusahaan tidak masuk ke PMI. Sejak kepengurusan baru, mulai tahun 2022 kita dapat Rp 1,3 miliar. Kemudian tahun 2023 sudah kita kumpulkan Rp 860 juta, tapi masih ada beberapa perusahaan yang mashakan masuk,” jelasnya kepada suarabaru.id.

Dikatakan pula oleh Ratnaningdyah, bahwa Humanity for Green Life itu merupakan tema program PMI Kota Semarang, sebelum PMI pusat mencanangkan program dengan tema Green Youth Movement, yang merupakan dasar gerakan lingkungan hidup, yang disediakan sebagai wadah bagi para generasi muda untuk bertukar pengetahuan dalam melindungi dan mengelola lingkungan hidup.

“Tahun ini kita temanya adalah kemanusiaannya ke lingkungan,  ternyata ngelink juga program ini ke PMI pusat. Dan untuk kick off-nya itu tanggal 7 Februari 2024, di SMK Negeri 10 bekerjasama dengan Pelindo Peti Kemas. Dan di sana nanti ada penanaman pohon, kemudian ada penyuluhan terkait dengan Narkoba juga,” jelasnya.

Program tersebut, lanjut Ratnaningdyah, nantinya juga akan dibarengkan dengan bulan dana PMI, karena sebelumnya pencanangan bulan dana tidak dibarengi dengan tema-tema kemanusiaan, namun dengan kepengurusan baru, setiap pencanangan bulan dana dibarengi dengan tema-tema kemanusiaan.

“Tahun ini kita temanya adalah kemanusiaan, yang dibarengi dengan bulan dana PMI. Jadi selain kami dapat, kami juga memberikan. Saat saya menjadi Ketua itu perolehan dana PMI Rp 3,7 miliar, itu tahun 2022 lalu, tapi tahun 2023 kemarin agak menurun, yaitu Rp 3,4 miliar. Harapannya tahun ini kita pinginnya lebih. Karena ternyata, untuk mengelola lingkungan itu mahal,” ungkapnya.

Sedang untuk pendukung program Humanity for Green Life, PMI Kota Semarang melibatkan para relawan, satuan pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi hingga relawan-relawan yang berusia lebih dari 35 tahun.

“Kami melibatkan juga, bekerjasama dengan dinas-dinas terkait. DLH (Dinas Lingkungan Hidup), BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan Disperkim untuk bibitnya Dinas Pertanian,” terang Ratna sapaan akrabnya.

Harapannya dengan adanya Coffee Morning seperti ini, untuk tahun ini kita menginginkan bisa 12 kali. Karena kami ingin stakeholder kami itu dekat, agar semua informasi dari PMI bisa langsung di akses,” harapnya.

Satuan Pendidikan Aman Bencana

Dikatakan Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martantono melalui Kepala Bidang Darurat Logistik Anggie Ardhitia, untuk mendukung tema program Humanity for Green Life PMI Kota Semarang, BPBD Kota Semarang memiliki program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPBA), yang dikhususkan untuk satuan pendidikan di semua tingkat pendidikan, dari SD hingga SMA, yang beranggotakan sumber daya di sekolah.

“Kami di BPBD Kota Semarang ada program namanya SPAB. Kita baru mulai bentuk tahun 2023. Memang kita punya target, bahwa di Kota Semarang ini, mulai dari SD, SMP, SMA, apalagi sekolah yang rawan bencana kita bentuk SPAB, agar penanganan mitigasi bencana lebih maksimal, yang melibatkan organisasi masyarakat di sekitar sekolahan,” jelasnya.

Absa