blank
Dengan beralaskan tikar, Ganjar mengajak sejumlah warga Yogyakarta, untuk makan bersama. Foto: tmgp

YOGYAKARTA (SUARABARU.ID)– Ada suasana berbeda yang terlihat di pabrik Bakpia Pathok 25, di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (25/1/2024). Usut punya usut, ternyata Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, sedang melakukan safari politiknya di provinsi itu.

Suami Siti Atikoh itu, melihat langsung proses produksi penganan khas Yogyakarta, dan kemudian mengakhiri kunjungannya dengan makan siang lesehan bareng warga.

Tiba di lokasi, Ganjar langsung disambut Angling Saputra Sanjaya, owner Bakpia Pathok 25, untuk melihat proses produksi. Di sana, ratusan karyawan tampak terkejut tak menyangka, mereka dapat bertatap muka dengan capres berambut putih itu.

BACA JUGA: Sebanyak 280 Anggota KPPS Desa Tahunan Resmi Dillantik

blank
Dalam safari politiknya ke DIY, Ganjar menyempatkan diri mengunjungi pabrik Bakpia Pathok 25. Foto: tmgp

Ganjar pun kemudian mengajak ngobrol santai para karyawannya. Mulai bagian adonan, oven, hingga packaging. Bukan hanya karyawan, Ganjar juga menyapa pengunjung yang saat itu kebetulan di lokasi. Banyak dari mereka yang meminta salaman dan berswafoto dengan Ganjar.

Di akhir kunjungannya, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu, diserbu warga yang sudah menanti di luar pabrik. Mereka berebut salaman dan berfoto besama. Hingga akhirnya, Ganjar mengajak warga makan siang bareng secara lesehan.

Di atas tikar depan mushala di sekitar pabrik, Ganjar dan warga menikmati nasi kotak gudeg secara sederhana.

BACA JUGA: Kekuasaan Seorang Pemimpin Bangsa Bukan untuk Keluarga

Salah seorang karyawan Bakpia Pathok 25, Suti Hartanti, mengaku senang bisa bertemu langsung dengan Ganjar Pranowo. Selama ini dia hanya bisa mengagumi lewat tayangan televisi.

”Rasanya senang bisa bertemu langsung, karena biasanya hanya lihat di televisi. Ganjar sosok yang supel dan pandai nguwongke rakyat kecil. Pokoknya Pak Ganjar i love you full,” paparnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menyampaikan, usaha Bakpia Pathok 25 menjadi inspirasi produksi jajanan lokal, yang bertahan dan berkembang dengan beragam inovasi.

”Ini memang terkenal, dan bisa bertahan bahkan maju sampai sekarang. Salah satu kunci kesuksesannya adalah manajemen yang baik,” tandasnya.

Riyan