blank
Ibu bayi a diapit Ketua RT 01 RW 09 Wanti (kanan) dan petugas PSM Kelurahan Bulu Lor Utaminingsih (kiri), di depan rumahnya Jalan Gondomono RT 01 RW 09 Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Selasa (24/01/2024). Foto Dok Absa 

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Seorang bayi lahir dalam kondisi meprihatinkan, karena tidak bisa buang air besar.

Kondisi memprihatinkan berjenis kelamin perempuan, yang dilahirkan oleh pasangan suami istri, warga Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang membutuhkan uluran tangan, bantuan para dermawan.

Bayi mungil ini yang lahir 19 November 2023 lalu dari pasangan suami istri Sukma Indra Hartaji (38)  dan Indri Arum Sari (39).

Dikatakan oleh Indri Arum Sari, bayinya saat lahir normal dan sehat di sebuah rumah sakit di Kota Semarang. Namun setelah dua hari semenjak kelahiran dirawat oleh dokter, dia memperoleh informasi jika anaknya mengalami tidak bisa BAB, karena saluran pembuangannya tidak berfungsi.

“Saat usai melahirkan daya belum mengetahui kondisi anak Saya, karena masih dalam perawatan pascakelahiran. Namun dua hari setelah kelahiran, diberi informasi jika anak saya tidak bisa BAB,” ujarnya saat ditemui di rumahnya didampingi Ketua RT 01 RW 09 Wanti dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kelurahan Utaminingsih

Menerima informasi bayi putrinya mengalami kelainan,  Indri Arum Sari bersama suami sempat mengalami shock berat.

“Saya dan suami sempat shock begitu tahu kondisi anak Saya. Karena tidak menyangka anak saya mengalami hal seperti itu,” kata Indri berurai air mata.

Karena menurut diagnosis dokter,  bayi mungil itu selain tidak punya lubang anus juga mengalami kelainan jantung dan down syndrom.

Oleh sebab itu, petugas RS memberikan rujukan kepada bayi dalam kondisi memprihatinkan tersebut, ke RS lain untuk penanganan lanjutan yang lebih intensif.

“Kami diberikan rujukan ke beberapa rumah sakit, yaitu ke rumah sakit Diponegoro, rumah sakit Tugu dan rumah sakit Kariadi untuk penanganan lanjutan yang lebih intensif. Akhirnya kami memilih rumah sakit Tugu,” ungkap Indri.

Oleh karena itu, imbuhnya, diharapkan kepada ibu-ibu di luar sana, apabila ada yang mengalami hal seperti dirinya agar tidak mudah putus asa, tetap sayangi anaknya, seperti halnya anak normal lainnya.

“Saya tidak pernah berpikir anak saya mengalami kekurangan apa pun, kalau Allah sendiri membikin itu tidak pernah gagal. Kita mungkin berpikir, apa ada yang salah, tapi tetap saya mencoba khusnudzon walaupun berat rasanya. Doa saya, semoga pasangan-pasangan di luar sana tidak mengalami hal seperti apa yang saya rasakan,” do’anya positif kepada orang-orang lain.

Wanti, sebagai Ketua RT 01 RW 09 mengaku ikut prihatin atas nasib yang menimpa warganya. Sehingga Ia juga ikut berdo’a dengan tulus, semoga bayi mungil itu segera memperoleh ukuran tangan para dermawan-dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu, agar meringankan pasangan Sukma Indra Hartaji (38)  dan Indri Arum Sari (39).

Absa