blank
Ilustrasi ikan mujair goreng

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu- abu, coklat atau hitam. Ikan mujair memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit memipih ke samping. Ikan mujair mempunyai ekor yang berwarna jingga kemerahan jika sudah tumbuh dewasa. Tubuh ikan mujair ditutupi oleh sisik, kecuali pada beberapa strain yang memiliki sedikit sisik.

Ikan mujair merupakan sumber protein dan mengandung berbagai mineral penting lainnya. Beberapa manfaat ikan mujair yaitu mencegah kanker, meningkatkan kesehatan jantung, dan memperkuat tulang.

Ikan mujair juga mengandung vitamin dan mineral seperti kolin, niasin, vitamin B12, vitamin D, selenium, dan fosfor sebagai sumber asam lemak omega-2 yang baik.

Meskipun begitu bukan berarti kamu tidak boleh mengonsumsi ikan mujair. Diperlukan kecermatan dan kehati-hatian sebelum mengolah atau mengonsumsi ikan mujair. Selain itu, hindari terlalu sering mengonsumsi ikan mujair, maksimal 1-2 kali seminggu. Ada banyak cara untuk memasak ikan mujair, yaitu dipanggang dan digoreng.

Dilansir dari Suara.com namun, meskipun tinggi nutrisi, mengonsumsi ikan ini secara berlebihan juga tidak disarankan karena akan mengakibatkan beberapa risiko kesehatan sebagai berikut.

1. Memiliki Efek Samping dari Kandungan Omega-6 yang Tinggi

Omega-3 dan omega-6 sejatinya diperlukan oleh tubuh untuk membantu proses metabolisme dan memperbaiki kinerja saraf. Akan tetapi, omega-6 yang diperlukan oleh tubuh hanya dalam jumlah sedikit dan tidak boleh berlebihan. Melansir dari laman halodoc.com, ikan mujair tergolong sebagai salah satu jenis ikan dengan kandungan omega-6 yang sangat tinggi. Hal inilah yang membuat ikan ini tidak disarankan dikonsumsi dengan jumlah berlebihan oleh seseorang.

Melansir dari artikel berjudul “Tilapia Fish: Benefits and Dangers”, kandungan omega-6 yang tinggi dalam ikan mujair justru bisa menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Senyawa omega-6 tersebut dapat meningkatkan peradangan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, apabila kamu tengah menjalani pengobatan peradangan, disarankan untuk menghindari mengonsumsi ikan mujair karena dapat menghambat proses penyembuhanmu.

2. Berisiko Terkontaminasi Zat Lain

Ikan mujair dikenal sebagai salah satu jenis ikan air tawar yang cukup tangguh dan mampu tinggal di habitat yang ekstrim seperti perairan yang kotor atau bahkan tercemar. Melansir dari artikel berjudul “Is tilapia healthy? Safety to eat, nutrition, and how farmers raise it”, ketangguhan ikan mujair inilah yang seringkali dimanfaatkan oleh oknum-oknum pembudidaya dalam merawat ikan tersebut. Dalam beberapa kasus, seringkali dijumpai pakan ikan ini berupa kotoran hewan seperti ayam, sapi ataupun kambing yang digunakan sebagai makanannya.

Selain itu, beberapa pengusaha ikan mujair juga tidak jarang menambahkan zat-zat kimia tertentu guna mempercepat pertumbuhan ikan. Akan tetapi, cara ini seringkali menimbulkan efek samping seperti terakumulasinya zat berbahaya di tubuh ikan tersebut dan bisa turut menginfeksi manusia apabila dikonsumsi secara berlebihan.

Nah, itulah beberapa risiko mengonsumsi ikan mujair secara berlebihan. Sejatinya mengonsumsi ikan mujair dengan jumlah 1-3 ekor per minggu masih dalam batas aman yang disarankan. Namun, berisiko menimbulkan kondisi medis tertentu apabila mengonsumsi ikan ini hampir setiap hari. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Claudia