Didit Endro, Ketua I DKD Kabupaten Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) – Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab. Jepara tahun 2025-2045 perlu dilakukan mitigasi potensi daerah secara cermat berdasarkan data, baik dari sisi perekonomian, pariwisata, sosial kebudayaan, pertanian dan lain sebagainya agar dokumen perencanaan menjadi kuat dan berisi. Dokumen ini bukan bersifat kejar tayang, jadi perlu diperdalam lagi agar Jepara lebih baik
Hal tersebut diungkapkan oleh Didit Endro, Ketua I Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Jepara usai mengikuti konsultasi publik rancangan awal RPJPD Kabupaten Jepara tahun 2025-2045 yang berlangsung di Gedung Shima hari Selasa (16/1-2024)
Menurut Didit Endro, salah satu prioritas pembangunan Kabupaten Jepara tahun 2025-2045 adalah pelestarian seni dan budaya. Tetapi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab. Jepara tahun 2025-2045, lebih cenderung pada perlindungan dan pelestarian benda, situs, dan kawasan cagar budaya.
Menurut Didit, terkait pelestarian seni budaya perlu juga dilakukan mitigasi terhadap potensi seni budaya yang ada, termasuk seni ukir, folklor, komunitas serta pelaku dan pemerhati seni budaya. “Ada banyak seni budaya yang telah mati dan ada yang masih dalam tahap menghadapi ancaman serius dari sisi pelestarian, seperti seni ukir yang semakin ditinggalkan oleh para pewarisnya,” ujar Didit Endro.
Sebab lembaga pendidikan yang harusnya menjadi kawah candradimuka bagi anak-anak kita agar mencintai seni ukir kini telah tidak memainkan peran apapun. “Sampai saat ini tidak ada lagi SMK di Jepara yang memiliki prodi seni ukir. Padahal SMK ada untuk mendukung potensi lokal yang ada di daerah. Kita tidak memiliki peta jalan pelestarian seni ukir,” ungkap Didit
Juga banyak komunitas seni tradisional yang dibiarkan berjuang sendiri untuk melestarikan dan kemudian mati suri karena tidak lagi mampu bertahan. “Hal – hal semacam ini perlu mendapatkan perhatian dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab.Jepara tahun 2025-2045,”tegasnya
Kemudian menurut Didit, perlu adanya penghargaan terhadap para pelaku dan pemerhati seni. “Maaf, penghargaan ini bukan sebatas fasilitasi atau bantuan keuangan tetapi lebih pada keterlibatan dalam menyampaikan gagasan terhadap rencana pembangunan daerah. Terutama pada pelaksanaan kegiatan/pembangunan bernilai estetis dan kesejarahan serta sosio kultural,” terangnya
Ia juga menyoroti kesehatan dan lingkungan hidup. “Saat ini sarana prasarana kesehatan masih sangat kurang. Kemudian layanan kesehatan pada masyarakat justru masih jauh dari harapan. Masih banyak diskriminasi terhadap pasien. Sementara persoalan lingkungan hidup juga masih perlu perhatian khusus. Apalagi kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten yang pro investasi,” ungkapnya
Karena itu aparaturnya harus benar-benar memahami serta menguasai prosedur investasi sesuai regulasi yang ada. “Sampai saat ini masih banyak pembangunan pabrik yang tidak dilengkapi dengan dokumen lingkungan, utamanya AMDAL. Ketika terjadi persoalan, pemrakarsa baru diminta menyusun Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH), dan itu dianggap sebagai sanksi paksaan. Padahal bukan seperti itu prosedurnya,” jelasnya
Didit Endro juga menyoroti tentang Karimunjawa. “Beberapa tahun lalu pernah disusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) juga Rencana Detail Tata Ruang (RTDR) Karimunjawa. Mestinya, rencana kebijakan pembangunan mengacu pada dokumen yang disusun. Jika tidak, maka pelaksanaanya jelas menyalahi aturan. Karena dokumen yang disusun tersebut merupakan dokumen resmi milik Pemkab Jepara,” ujarnya.
Berbicara Karimunjawa, Pemkab Jepara harus benar-benar fokus melihat serta mencermati apa saja yang ada di Karimunjawa. Dari sisi kebudayaan., Karimunjawa adalah pulau multikultural. Hal ini adalah potensi besar sebagai aset kebudayaan. Masyarakat di sana perlu difasilitasi dan didampingi untuk mengangkat kembali seni tradisi mereka, ornamen-ornamen serta adat istiadat masing-masing suku. Ketika sudah benar-benar matang, puncaknya adalah festival Karimunjawa. “Selama hal ini dikelola dengan baik, saya yakin akan menjadi sesuatu yang lebih baik” pungkasnya.
Hadepe