blank
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Agung Hariyadi usai bimbingan teknis bersama sejumlah perangkat/lurah desa di wilayah terpilih dan pembimbing teknis PKKP, di Semarang, Rabu 10 Januari 2024. (DOK: Disporapar Jateng)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pendaftaran program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda (PKKP) 2024 oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah kembali dibuka pada 17-26 Januari 2024. Pendaftaran bisa diakses melalui laman simudaperwira.jatengprov.go.id.

Program PKKP Disporapar Jateng kembali mencari gairah para pemuda berjiwa entrepreneur dan sosiopreneur untuk menggarap potensi-potensi ekonomi di desa-desa di Jawa Tengah.

Kepala Disporapar Jateng Agung Hariyadi mengatakan, 120 orang pemuda terpilih akan ditugaskan ke desa-desa yang telah dipetakan di 18 kota/kabupaten di Jawa Tengah.

“Anak-anak muda sarjana ini kemudian diarahkan ke desa-desa. Di mana desa-desa tersebut terdata masih punya masalah pengentasan kemiskinan. Jadi ada 18 kabupaten/kota yang disasar ada 60 desa, sarjana yang ditugaskan sebanyak 120 pemuda,” katanya, di Kantor Disporapar Jateng, Semarang, Rabu 10 Januari 2024.

Dia menjelaskan, bila kegiatan PKKP terus dilakukan untuk memberikan ruang bagi pemuda di bidangnya.

Misalnya, lanjut dia, bisa dari bidang pertanian, ekonomi, IT, seni, di mana dibutuhkan di desa-desa tersebut.

“Mereka harus sosok-sosok yang punya jiwa entrepreneur dan sosiopreneur, tidak hanya jiwa profit oriented,” kata dia.

Gambarannya, para pemuda terpilih yang punya usaha di bidang apa pun agar ditularkan kepada masyarakat di desa terutama pemuda desa setempat.

 

“Mereka diajak untuk belajar, berjejaring, untuk gali potensi ekonomi, alam seperti pegunungan, sawah, peternakan, kuliner, dan macam-macam yang bisa digali,” ucap Agung Ahriyadi.

Potensi Desa

Lebih jauh, Disporapar Jateng, kata Agung Hariyadi juga punya andil tabggung jawab besar ikut mengentaskan kemiskinan melalui PKKP dalam menggarap potensi desa.

Contoh potensi desa yang sudah tergarap oleh alumni PKKP tahun-tahun sebelumnya, mulai dari membuat pupuk organik di Kabupaten Temanggung yang bahkan menjadi juara nasional.

“Ada juga budaya di daerah Kabupaten Rembang, dia menggali budaya nasional di sana akhirnya menjadi potensi wilayah sana dan jadi desa wisata. Lalu ada desa edukasi, karena ada masyarakat di desa tingkat kabupaten tak bisa tuntas sekolahnya maka dberikan pembelajaran bisa tuntas dalam pendidikan formalnya tadi,” ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, ada yang menggarap di bidang seni suara. Di mana pemuda PKKP menemukan sosok berbakat dari desa yang kini menjadi artis dan berpenghasilan lumayan.

blank
Hardika Dwi Hermawan alumni PKKP Disporapar Jateng dan penggagas Yayasan Desamind Indonesia. Foto: Diaz Aza

Alumni PKKP

Adalah Hardika Dwi Hermawan (30) sosok kelahiran Purbalingga yang sukses menggemakan gerakan edukasi.

Sosok penerima beasiswa LPDP S2 di Hongkong itu bahkan bersama kolega sudah mendirikan Yayasan Desamind Indonesia.