“Alhamdulillah sudah berusia 4 tahun lebih. Bersama teman-teman mendirikan Desamind Indonesia Foundation. Sebuah yayasan nonprofit yang isinya anak muda di mana mereka yang punya kompetensi apik tapi tetap punya akar rumput yang baik. Mau Mengembangkan desanya dan menumbuhkan semangat anak muda untuk mampu bergerak dari desa,” kata dia.

Hardika yang kini didaulat menjadi pembimbing teknis PKKP Disporapar Jateng itu bercerita, bila sebagai orang yang dianugerahi ilmu maka punya tanggung jawab di masyarakat.

“Sebelum di PKKP, sudah sering aktivitas di desa. Waktu semester 5 saat masih studi S1 dulu ingat pernag mengajak teman-temab kelas untuk ke desa. Waktu itu saya mendengar kalimat ‘Tanggung Jawab Kaum Terdidik Adalah Mendidik Mereka yang Belum atau Tidak Terdidik’. Katanya sebuah dosa ketika kita diamanahi ilmu, tapi tidak dibagikan ke masyarakat. Jadi saya mengajak teman-teman,” ucapnya menjelaskan.

Hingga pada akhirnya gerakan berkembang, setiap tahun Desamind menfadakan pelatihan dan training ke setiap desa.

“Hingga akhirnya terpilih jadi pemuda pelopor waktu itu di bidang pendidikan mewakili Purbalingga lalu Jawa Tengah. Setiap tahun berlanjut dan mendirikan Desamind, sekarang jadi tim teknis di PKKP membersamai anak-anak muda di Jawa Tengah,” kata dia.

Diaz Aza