blank
Bambang Pramusinto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, didampingi dari Polrestabes Semarang dan Kepala Cabang Dinas Provinsi Jawa Tengah usai Ngopi Bareng di Kampung Jawi, Jalan Kalialang Lama, Sukorejo, Gunungpati, Kota Semarang, Rabu sore (10/1/2024). Foto Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dinas Pendidikan Kota Semarang, memiliki program pengembangan, pemberdayaan dan evaluasi pendidikan di wilayah kerjanya dengan mengajak “Ngopi Bareng” atau Ngobrol Penting Bersama Stakeholders Pendidikan Kota Semarang, setiap bulan dengan tempat-tempat yang berbeda.

Stakeholders pendidikan yang diundang dalam program Ngopi Bareng tersebut, mulai dari Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Polrestabes Semarang, Kwartir Cabang Pramuka, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Legislatif, yang dimulai di Pendapa Kampung Jawi, Jalan Kalialang Lama, Sukorejo, Gunungpati, Kota Semarang, Rabu sore (10/1/2024).

“Ngobrol Penting Bersama Stakeholder Pendidikan Kota Semarang ini In Syaa Allah akan Saya laksanakan rutin setiap bulan. Ya diskusi, melakukan monitoring evaluasi kegiatan-kegiatan Dinas Pendidikan di Kota Semarang. Ini kegiatan perdana, In Syaa Allah nanti bulan berikutnya lebih tematik. Kira-kira isu aktual di dunia pendidikan itu apa, kita diskusikan,” jelas Bambang Pramusinto, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Semarang.

Selain itu, lanjutnya, diharapkan Kepala Sekolah dapat lebih mengenal tokoh-tokoh masyarakat di lingkungan domisili sekolah, untuk lebih mengakrabkan pihak sekolah dengan lingkungan sekitarnya.

“Jadi Saya memang berharap, kepala sekolah itu lebih mengenal Pak RT, Pak RW, Pak Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, sehingga tahu kejadian apapun di lingkungannya,” ungkap Kadisdik

Menyinggung terkait siswi yang ramai diberitakan bunuh diri, disarankan kepada siswa-siswi untuk lebih aktif melakukan konseling dengan guru maupun sebaliknya, sehingga ada keterbukaan jika terjadi masalah.

“Ya tadi juga sempat dibahas, (disarankan) siswa itu diminta lebih aktif untuk konseling ke BK dan BK juga lebih aktif turun ke siswa, ke orang tua. Jadi ada keterbukaan antara guru dan siswa. Jadi kalau ada siswa ada masalah, bisa disampaikan ke gurunya,” saran Bambang Pramusinto.

Selain itu, imbuhnya, akan dilakukan pula penguatan karakter siswa melalui konseling dan berbagai program yang ada di masing-masing sekolah.

“Kita akan melakukan penguatan karakter siswa. Kita intensifkan komunikasi antara siswa dengan guru melalui konseling. Karena sekarangkan anak-anak sudah bawa gadget ya. Jadi kita tidak tahu informasi-informasi apa yang diakses oleh para siswa,” ungkapnya.

Absa