blank
Dr H Jaelan Sulat, SKp MKes menerima SK sebagai Kepala DKK Wonosobo. Foto : SB/dok Prokompim

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Pemkab Wonosobo mengawali tahun baru 2024 dengan melakukan pergeseran tujuh pejabat Eselon II. Pengambilan sumpah Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama, pengawas dan administratur dilakukan Bupati Afif Nurhidayat di Pendopo Depan.

Ketujuh pejabat eselon II yang mengalami pergeseran tersebut yakni, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum dr Mohamad Riyatno, MKes yang sebelumnya Kepala DKK. Kepala Bappeda Supriyadi sebelumnya Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum.

Kepala Dinas Kesehatan Dr Jaelan, SKP MKes, sebelumnya menjabat Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga diisi Musofa dari jabatan lama Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah. Sekretaris DPRD diduduki Tono Prihatono dan jabatan yang ditinggalkan yakni Kepala Disdikpora.

Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Bagyo Sarastono yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Perdangangan, Koperasi dan UKM dan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM dijabat Kristiyanto, yang sebelumnya duduk sebagai Sekretaris DPRD Wonosobo.

Bupati Afif Nurhidayat menegaskan pelantikan dan mutasi jabatan merupakan kebutuhan organisasi yang harus dilakukan sebagai upaya untuk pembinaan karier PNS. Salah satunya dalam rangka melakukan pembenahan dan pemantapan organisasi, guna meningkatkan kinerja penyelenggaraan tugas serta pelayanan publik.

“Pergeseran seperti ini dilakukan sebagai koreksi dan evaluasi. Bila terjadi kekosongan jabatan untuk segera diisi dengan aparatur terbaik yang dimiliki, agar tidak berdampak serius pada terhambatnya kinerja pemerintah dan pelayanan masyarakat,” katanya.

Termasuk, lanjut dia, dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama yang senantiasa dilakukan dengan cermat. Sebab posisi ini sangat krusial dan strategis untuk jalannya organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Wonosobo.

Jabatan Strategis

blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat melantik 7 pejabat JPT Pratama di Pendopo Bupati setempat. Foto : SB/dok Prokompim

Selain itu, Afif juga menambahkan, posisi JPT Pratama tersebut merupakan jabatan strategis dalam mendukung birokrasi yang progresif, responsif dan partisipatif melalui tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan yang diembannya, yang erat kaitannya dengan kegiatan prioritas pembangunan.

“Ini sebagai bagian dari upaya penyegaran dan peningkatan kinerja. Pelantikan ini harus dimaknai terutama dari sudut kepentingan organisasi. Bukan sekadar penempatan figur-figur pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu, tegasnya.

Pelantikan tersebut, harap Afif, dapat menjadi kontribusi berharga bagi kemajuan tata kelola Pemkab Wonosobo. Setelah disumpah dan dilantik, ASN yang menempati posisi JPT Pratama untuk bisa segera bekerja. Tugas pelayanan pemerintah dan masyarakat harus bisa ditunaikan dengan baik.

Pihaknya meminta kepada para pejabat tersebut untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan integritas, loyalitas, disiplin dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab. Bersikap sensitif dan responsif terhadap tantangan dan permasalahan baru yang timbul, baik di dalam maupun di luar organisasi.

“Harus mempunyai wawasan jauh ke depan dan mampu melakukan terobosan yang positif melalui pemikiran yang kreatif, inovatif dan sistemik untuk kepentingan organisasi pemerintah daerah Wonosobo,” tegas dia.

Bupati menyampaikan pesan untuk mengembangkan kemampuan untuk mengkombinasikan dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, sehingga produktivitas kerja dapat meningkat secara optimal.

“Saya minta kepada pejabat yang baru dilantik, untuk meningkatkan komitmen pengabdian terhadap masyarakat dan bangsa, dibuktikan dengan tercapainya output maupun outcome program-program pemerintah secara tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat guna,” pungkasnya.

Muharno Zarka