REMBANG (SUARABARU.ID)- Dua putra almarhum KH Maimoen Zubair, Gus Ubab Maimoen dan Gus Idror Maimoen, setia berdiri di tepi jalan, menunggu kedatangan Calon Presiden (Capres) RI 2024, Ganjar Pranowo.
Ganjar yang sedang berkegiatan di Kabupaten Blora dan Rembang, memang menyempatkan diri datang ke kediaman Mbah Moen, di Ponpes Al Anwar Sarang, Rembang, Kamis (4/1/2024). Capres nomor urut 3 itu berniat bertemu dengan keluarga, serta para ulama di sana.
”Sugeng rawuh Mas Ganjar. Monggo-monggo pinarak,” ucap Gus Ubab, menyapa Ganjar dan memeluknya dengan hangat, sambil kemudian mengalungkan sorban berwarna hijau ke leher Ganjar.
BACA JUGA: Kajari Rembang Tanda Tangani Kerja Sama Pendampingan Hukum dengan Perhutani Mantingan dan Kebonhajo
Ganjar kemudian berjalan beriringan dengan Gus Ubab, Gus Idror dan para ulama lain, seperti Kyai Umam Nursalim, dan KH Nawawi Kholil, berjalan menuju rumah Mbah Moen. Ribuan santri dan masyarakat pun menyambutnya dengan suka cita.
”Kami sangat berbahagia atas kehadiran Mas Ganjar ke kediaman kami. Meski Mbah Moen sudah tiada, namun Mas Ganjar tetap berkunjung ke sini. Mas Ganjar memang memiliki sifat setia, seperti yang diajarkan Mmbah Moen,” ucap Gus Idror Maimoen.
Ditambahkan dia, semasa hidup Mbah Moen memang sangat dekat dengan Ganjar. Keduanya sering bercerita dan berdiskusi, tentang mewujudkan negara yang gemah ripah loh jinawi.
BACA JUGA: Target PAD 2023 Cuma Capai 97 Persen, OPD Pemkot Semarang Didorong Berinovasi
”Hari ini Mas Ganjar berkunjung sebagai calon presiden. Kalau abah masih hidup, tentu beliau sangat bangga dan bahagia. Semoga sowan Mas Ganjar membawa berkah, dan bisa membawa cita-cita Mbah Moen, menjadikan negeri ini baldatun tayyibatun warobbun ghofur,” pungkasnya.
Sementara itu, Ganjar menyatakan, kedatangannya ini, memang untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar Mbah Moen. ”Saya ke sini bukan sebagai capres, tapi pulang ke rumah sebagai putranya Mbah Moen,” ucap Ganjar, disambut tepuk tangan keluarga dan para ulama di sana.
Ganjar memang mengakui, dirinya sangat dekat dengan Mbah Moen. Semasa hidup, Ganjar sering mendapat petuah dan wejangan dari Mbah Moen.
Banyak program yang lahir di Jawa Tengah, saat Ganjar menjadi gubenur, merupakan masukan dari para ulama, termasuk Mbah Moen. Di antaranya insentif guru ngaji dan guru keagamaan, optimalisasi Baznas, bantuan pembangunan tempat ibadah dan banyak program lainnya.
”Salah satu wejangan beliau yang tidak pernah saya lupa, jangan lupa sama orang kecil. Itu yang selalu saya ingat sampai sekarang. Kita doakan bersama, semoga Mbah Moen husnul khatimah,” imbuhnya.
Riyan