blank
Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah Aliyah Dalam Mewujudkan Merdeka Belajar.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berada di bawah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Nahdhatul Ulama (UNISNU) Jepara, belum lama ini menggelar Program Madrasah Binaan (PKM) dengan tema “Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah Aliyah Dalam Mewujudkan Merdeka Belajar”.

blank
Dr. Sukarman, M.Pd.I, Dosen di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, yang juga menjabat sebagai Fasilitator Nasional Program Sekolah Penggerak Kemdikbud.

Dengan menggandeng MA Miftahul Huda Raguklampitan Jepara, Sebanyak 11 guru mengikuti acara yang bertujuan untuk pendampingan pada guru tentang implemtasi kurikulum merdeka.

Dr. Alex Yusron Almufti, M.Si., Kaprodi PAI, dalam pembukaannya mengatakan bahwa program ini dirancang untuk menerapkan Kurikulum Merdeka di lingkungan Madrasah Aliyah, bertujuan untuk memberikan kebebasan belajar kepada siswa. “Dengan kehadiran narasumber berkompeten dan dukungan penuh dari pihak akademis, PKM ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kualitas pendidikan di MA Miiftahul Huda”, ujar Yusron.

Sementara itu, Dr. Sukarman, M.Pd.I, Dosen di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, yang juga menjabat sebagai Fasilitator Nasional Program Sekolah Penggerak Kemdikbud mengatakan setidaknya ada 4 konsep dalam mengimplementasikan kurikulum Merdeka.

Empat konsep implementasi Kurikulum Merdeka (1). Meningkatkan Kemandirian: Konsep Merdeka Belajar bertujuan untuk meningkatkan kemandirian siswa. Dengan memberikan kebebasan untuk memilih metode belajar, menetapkan tujuan, dan mengelola waktu, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan kemandirian dalam belajar. (2) Relevansi dengan Kehidupan Nyata: Dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih proyek atau topik yang relevan dengan kehidupan mereka sendiri, konsep Merdeka Belajar dapat membantu meningkatkan keterkaitan antara materi pembelajaran dan realitas sehari-hari siswa. (3) Pembelajaran Berbasis Proyek: Konsep Merdeka Belajar seringkali melibatkan pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa terlibat dalam proyek-proyek nyata yang memungkinkan mereka mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks dunia nyata. Dan (4) Mendorong Kreativitas dan Inovasi: Dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menemukan pendekatan pembelajaran yang paling sesuai bagi mereka, konsep ini mendorong kreativitas dan inovasi dalam proses belajar sekolah.

Kepala MA Miiftahul Huda Raguklampitan,  Syakirin, S.H.I beserta Eka Setya Budi, M.Pd., sebagai Ketua madrasah binaan merasa bersyukur dan berterimakasih dengan adanya kegiatan tersebut. Dirinya juga menyampaikan permohonannya kegiatan sepert ini jangan selesai sampai di sini, tetapi harapannya dapat selalu mendampingi apabila terjadi kendala dalam implementasi kurikulum di MA Miiftahul Huda.

ua/Eka