blank
DOKUMENTER - Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menonton foto-foto tentang Mbah Rifaí, sebelum menonton film dokumenter

BATANG (SUARABARU.ID) – Pegiat Literasi Kabupaten Batang merilis tayangan perdana film dokumenter Mencari Jejak Mbah Rifa’i Kabupaten Batang.

Film dokumenter ini disaksikan Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Kepala Disparpora Batang Yarsono, Kepala Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata dan Ketua PP Rifaiyah Mukhilisin Muzarie.

Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, penayangan film dokumenter Mencari Jejak Mbah Rifa’i Kabupaten Batang sangat menginspirasi dan mengedukasi masyarakat, ternyata kita mempunyai Pahlawan Nasional.

“Perjuangan Mbah Rifa’i selama di Kabupaten Batang memperjuangkan kebenaran dengan menentang pemerintah kolonial Belanda dengan keras. Sehingga, sampai diasingkan di Ambon lalu dipindahkan kembali ke Jawa Tondano sampai akhir hayatnya,” katanya usai Melaunching dan Menyaksikan Film Dokumenter Mencari Jejak Mbah Rifa’i, di Aula Bupati Batang, Kabupaten Batang, Rabu (27/12/2023).

Terbuka sejarah baru untuk Kabupaten Batang, yang ternyata mempunyai seorang Pahlawan Nasional berjuang untuk melawan penjajah Belanda. “Ke depan saya minta harus ada edukasi dan sosialisasi ke siswa-siswa sekolah maupun masyarakat mengenalkan KH. Ahmad Rifa’i sebagai Pahlawan Nasional Kabupaten Batang,” tegasnya.

Meskipun, lahir dan meninggalnya tidak berada di Kabupaten Batang, tapi perjuangannya selama kurang lebih 20 tahun berada di Desa Kalisalak dengan membangun Pondok Pesantren disana.

“Untuk itu, film dokumenter dan nantinya ada rilis bukunya, agar bisa diberikan kepada sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Batang, supaya generasi muda mengetahui adanya Pahlawan Nasional Kabupaten Batang,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua PP Rifaiyah Mukhlisin Muzarie menyampaikan, rasa terimakasih kepada Pemkab Batang dan komunitas Pegiat Literasi Kabupaten Batang yang telah membuat film dokumenter ini.

“Bahwa KH Ahmad Rifa’i berjuang di Kabupaten Batang ditangkap, diadili dan diasingkan dari sini. Sekarang Pemkab Batang memberikan perhatian yang sangat besar, sehingga melahirkan film dokumenter,” terangnya.

Jadi lika liku perjalanan yang dialami KH. Ahmad Rifa’i sampai memperoleh gelar Pahlawan Nasional yang diperjuangkan oleh murid-muridnya.

Lewat film dokumenter, lanjut dia, mudah-mudahan KH Ahmad Rifa’i dapat dikenal masyarakat luas seluruh Indonesia, karena sudah bukan milik Ormas Rifaiyah saja.

“Semoga film dokumenter Mencari Jejak Mbah Rifa’i Kabupaten Batang bisa disebarluaskan ke semua kalangan masyarakat terutama di Kabupaten Batang,” tandasnya.

Nur Muktiadi