Anak-anak PAUD Delima Jobokuto Jepara saat diajari membaca dengan tekhnologi AR.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Di era digital sekarang ini berbagai penelitian berbasis tekhnologi dampaknya sangat terasa di tengah masyarakat. Jika diambil dari segi manfaat, kita akan mendapati bahwa laju kemajuan tekhnologi memang tidak bisa kita cegah, pun demikian dengan dampak positif atau manfaat dari tekhnologi itu sendiri.

Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Dosen program studi (prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara. Kukuh Dwi Wijanarko M.Sn. Salah satu Dosen DKV Unisnu Jepara ini melakukan penelitian mengenai teknologi Augmented Reality (AR) dalam buku ilustrasi untuk meningkatkan membaca buku siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Delima yang beralamat di Kelurahan Jobokuto, Kabupaten Jepara.

Dikutip dari dicoding.com, Augmented Reality atau AR adalah teknologi yang memperoleh penggabungan secara real-time terhadap digital konten yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata. Augmented Reality memperbolehkan pengguna melihat objek maya 2D atau 3D yang diproyeksikan terhadap dunia nyata.

Melalui pesan WatsApp, Kukuh, (Dosen DKV) mengatakan penelitian menggunakan AR untuk siswa PAUD ini karena ingin mengetahui minat baca anak anak, apakah tertarik belajar atau sebaliknya. “Setelah dilakukan percobaan ke 15 anak, dengan didampingi guru dari pengajar PAUD Delima, hampir semua anak tertarik belajar dengan buku yang ada teknologi Augmented Realitynya”, ungkap Kukuh.

“Teknologi Augmented Reality merupakan sebuah teknologi yang menyatukan antara unsur dunia nyata dan maya. Sehingga anak bisa melakukan imajinasi yang lebih terhadap objek yang dipelajarinya, dalam konteks ini minat baca anak-anak”, lanjut Kukuh.

Sementara itu, menurut Kustianingsih S.Pd, Kepala Paud Delima Jobokuto, buku dengan teknologi Augmented Reality merupakan hal yang baru untuk strategi dalam proses pembelajaran anak.

“Anak akan tertarik karena teknologi Augmented Reality sangat bagus membantu dalam proses pembelajaran yang konvensional”, terang Kustianingsih.

“Namun yang paling penting adalah anak harus tetap didampingi Ibu guru karena untuk menerapkan teknologi itu lewat aplikasi yang dibuat dengan handphone”, imbuhnya.

Melalui penelitian yang dilakukan oleh civitas akademika Unisnu Jepara, melalui Dosen DKV, Kustianingsih mengatakan bahwa PAUD Delima sangat terbuka akan adanya peneliti-peneliti yang membawa terobosan dalam proses pembelajaran untuk siswa di era sekarang.

ua