blank

JEPARA(SUARABARU.ID) – Para guru di Jepara diminta mengedepankan sikap ikhlas dan bertanggung jawab demi mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045. Permintaan itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmika di depan ratusan guru se-Kecamatan Mlonggo pada Selasa (19/12/2023).

“Termasuk pengaturan hari dan waktu presensi kerja. Itu dilakukan sebagai bagian dari pendekatan disiplin. Ketika dibarengi dengan keikhlasan dan tanggung jawab, guru pasti selalu melakukan yang terbaik untuk siswanya meskipun di luar jam kerja, bahkan hari libur,” kata Edy Sujatmiko yang saat itu berbicara sebagai narasumber dalam dialog interaktif Apresiasi Hari Guru yang berlangsung di SMAN 1 Mlonggo.

Selain Edy Sujatmiko, narasumber lain dalam kegiatan yang diselenggarakan Komunitas Guru Penggerak Kecamatan Mlonggo adalah Dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Eko Suseno. Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Ali Hidayat, Kepala Diskominfo Arif Darmawan, dan Kabag Umum Setda Jepara Anjar Jambore Widodo.

blank

Menurutnya, durasi waktu presensi satu jam sebelum waktu masuk dan satu jam setelah waktu pulang, menjadi fleksibilitas pelaksanaan presensi. Hal itu dia sampaikan untuk menjawab pertanyaan Indriartik, guru SDN 1 Sekuro yang meminta waktu presensi pulang lebih longgar dari satu jam.

“Biasanya kegiatan peningkatan kompetensi guru dimulai dari pagi hari, sehingga kelas ditinggalkan. Guru tetap bisa bersama anak-anak kalau kegiatan ini misalnya dimulai pukul 11 siang, dengan kelonggaran presensi sampai pukul 4 atau 5 sore. Jadi tidak terlalu banyak surat DL (dinas luar -red),” pinta Indriartik.

Atas permintaan ini, Edy Sujatmiko menyebut surat tugas DL tidak masalah untuk menggantkain presensi.  “Jika ada tugas lain di luar sekolah, bisa diganti dengan surat tugas,” katanya.

blank

Sementara itu, Kepala Disdikpora Ali Hidayat mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini oleh Komunitas Guru Penggerak Kecamatan Mlonggo. Dia berharap kegiatan itu ikut menunjang terealisasinya tujuan Pendidikan guru penggerak yang terus berlangsung.

“Saat ini di Jepara sudah ada lulusan Guru Penggerak dari Angkatan 5 dan Angkatan 7. Sementara Angkatan 8 tinggal menunggu STTPL (Surat tanda Tamat Pendidikan dan Latihan -red),” kata Ali Hidayat.

Ketua Komunitas Guru Penggerak Kecamatan Mlonggo Amin Fatah menyebut, kegiatan ini diikuti 350 peserta, mayoritas guru negeri dan swasta lintas jenjang di Kecamatan Mlonggo.

blank

Kegiatan ini dimeriahkan pentas karawitan siswa SMAN 1 Mlonggo dan Tari Saman oleh lima siswa kelas X4 sekolah tersebut, masing-masing Kalyana Gita Wardani, Birbda Alfira Dewi, Sabila Nina Agustine, Allaysya  Feri Sulistyo, dan Nida Putri Cahyani.

Hadepe – Bkp