“Guna mengurangi terjadinya risiko gangguan perjalanan kereta api dilaksanakan Inspeksi Keselamatan pada jalur dan bangunan perkeretaapian, fasilitas operasi perkeretaapian dan SDM perkeretaapian. Inspeksi dilaksanakan di seluruh wilayah kerja BTP Semarang dan Daerah Operasi,” jelasnya.
Ia menyebut, dalam mengantisipasi potensi banjir akibat curah hujan tinggi, khususnya di stasiun Semarang total disiapkan 13 pompa air portabel.
“Selama November 2023, BTP Kelas I Semarang juga intensif melaksanakan Rampcheck Sarana dan Rampcheck Standar Pelayanan Minimum (SPM). Rampcheck Sarana memastikan kesiapan dan kelaikoperasian lokomotif, kereta, KRL, dan KRD. Tercatat sudah diperiksa 49 lokomotif, 567 kereta, 49 KRD dan 36 KRL di wilayah Jateng DIY. Untuk pemeriksaan Standar Pelayanan Minimum dilakukan pada 46 rangkaian KA dan 20 stasiun memastikan aspek kenyamanan, keandalan, keamanan, keselamatan, kesetaraan dan kemudahan dipenuhi operator dan dirasakan langsung masyarakat,” bebernya.
Muttaqin menambahkan, salah satu pemenuhan SPM ini diimplementasikan dengan dioperasikannya hall timur stasiun Yogyakarta untuk mengakomodir flow pengguna KRL Yogya-Solo-Palur yang meningkat okupansinya di musim liburan. Pengoperasian 15 gate di hall timur ini akan mengurai kepadatan penumpang KRL dan penumpang lain yang menunggu keberangkatan KA di Stasiun Yogyakarta.
“Tahun sebelumnya puncak kepadatan pengguna KRL tembus 23 ribu penumpang saat long weekend Nataru. Ada potensi tahun ini okupansinya bertambah lagi, perkiraan operator okupansi KRL Yogya-Solo-Palur long weekend ini bisa sampai 30 ribu,” tandas Muttaqin.
“Balai, Satuan Pelayanan setempat bersama operator bersinergi mengelola situasi dan kondisi ini agar kemudahan dan kelancaran bermobilitas memberi nilai tambah untuk masyarakat. Sesuai tagline Transportasi Aman, Liburan Nyaman.” pungkasnya.
Ning S