Pengalaman mengesankan
Dalam waktu sekitar 90 menit, sajian 10 repertoar berhasil dibawakan dengan apik. Lagu yang disajikan antara lain J.S. Bach – Chorale ‘Ermuntre Dich Mein Schwacher Geist, A.Kuznetsov – From suite For Cello Quartet: II Andantino, J. Des Pres, Arr. S. Bruno – Mille Regretz, P. Van Eechaute – Piece Sonate, P. Chesnokov, Arr. Bruno – To Thee We Sing, K. Wilkomirski – Rhapsodia, Trad. Bulgarian, Arr. S. Bruno – Kaval sviri, L. Forino – Preghiere, W. Fitzenhagen – Concert – Walker, J. Lennon/P. Mccartney, Arr. D. Johnstone – Let It Be Yesterday.
Cello Biennale Amsterdam juga memberikan encore dengan sajian musik “White Christmas”. Suguhan musik ini tak pelak membuat penonton hanyut dalam suasana Natal. Tak terkecuali, seluruh penonton memberikan standing ovation setelah sajian musik usai.
Di sela suguhan musik, para member Cello Biennale Amsterdam secara bergiliran menyapa penonton. Salah satunya Florianne Remme. “Ini adalah pengalaman yang mengesankan bagi kami. Kami sangat senang berjumpa Anda semua di sini,” ucapnya.
Senada, Isaac Lottman juga menyampaikan rasa senangnya. “It’s an amazing tour,” ujarnya.
Salah satu penonton, Dewi Indrawati merasa bahwa konser yang disajikan mengingatkannya akan film masa kanak-kanak yang menggunakan instrumen saja tanpa dialog. “Sajian musik ini sungguh diluar ekspektasi. Musik tanpa vokal namun sungguh membuat terpukau,” ujar warga Tegalrejo ini.
Yohanes Ruswanto, M.Sn., yang juga dosen Prodi Seni Musik mengungkapkan, konser dengan formasi kwartet cello yang ditontonnya merupakan sajian musik yang luar biasa. “Sajian musik luar biasa dari repertoar yang dibawakan, terlebih saat memainkan lagu The Beatles. Semoga ke depan diadakan konser dengan sajian musik lainnya,” tambahnya.
Selain konser, workshop permainan alat musik gesek juga digelar Selasa (12/12/2023) di Studio Wong Pitoe Keroncong, Kalitaman, Salatiga. Dalam kesempatan ini, juga diselenggarakan jam session bersama orkes keroncong Wong Pitoe.
Ning S