blank
Manager PT PLN Indonesia Power (IP) Semarang PGU, Flavianus Erwin Putranto bersama Manager Administrasi, Ubaidillah dalam kegiatan media gathering. Foto: Ning S

Dikatakan, PLN IP Semarang PGU juga terus melakukan recovery level tanah yang sudah turun, serta malakukan akses terhadap pondasi-pondasi pembangkit, hingga pembangkit ini bisa tetap beroperasi dengan sustain, aman, handal dan efisien.

Erwin menjelaskan, pembangkit yang dikelola PLN IP Semarang PGU ini melayani untuk kebutuhan listrik Semarang dan sekitarnya di sistem 150 KV.

Melalui gardu induk yang tersebar di sekitar Semarang, dan dengan kapasitas 1280 MW exsisting, serta akan segera masuk 780 MW yang baru untuk PLTGU.

“Kami di Semarang menggunakan bahan bakar energi bersih yakni gas, jenisnya adalah PLTGU sehingga uap yang dipakai untuk memutar stem turbin itu berasal dari memanfaatkan gas buang dari PLTG untuk memasak air dan menghasilkan uap untuk sumber energi stem turbin,” jelas Erwin.

Di kompleks PLTGU Tambaklorok sendiri menurutnya dilengkapi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang menghasilkan 920 KWP. Dipasang di rooftop dan juga PLTS apung yang dipakai untuk pemakaian sendiri, yakni untuk konsumsi listrik pembangkit dan green hydrogen plan. Hidrogen ini, dimanfaatkan untuk pendinginan generator dan untuk kebutuhan lainnya.

Ia menambahkan dalam penggunaan PLTS tersebut bisa menghemat Rp600 juta dalam satu tahunnya.

Selain visit di area pembangkit, dalam kegiatan media gathering ini para awak media juga diajak outbound di Banaran, Kabupaten Semarang yang juga diikuti para staf kehumasan PLN IP Semarang PGU.

Ning S