KENDARI (SUARABARU.ID)– Calon Presiden (Capres) RI 2024, Ganjar Pranowo, menerima keluhan dari emak-emak di Kendari, Sulawesi Tenggara, terkait sulitnya mendapatkan akses modal usaha. Hal itu terungkap di acara silaturahmi bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di provinsi ini.
Acara yang berlangsung lebih dari satu jam, di Hotel Claro, Kendari, Minggu (3/12/2023) itu, langsung diberi solusi oleh Ganjar. Capres nomor urut tiga itu, pernah berhasil membuat skema kredit murah, saat menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode.
Fery, salah satu dari ratusan emak itu bercerita, banyak kalangan perempuan di Kendari yang berpotensi mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), namun terkendala akses permodalan.
BACA JUGA: Kepala CEO PSIS Dapat Delapan Jahitan, Begini Kondisi Terbarunya
”Yang berat itu bantuan modal, karena terus terang saya lihat, khususnya Kota Kendari itu, banyak ibu-ibu yang punya potensi menjual produk-produknya, tetapi macet di kondisi modal,” ujar Fery.
Menurut dia, sebenarnya akses permodalan dapat dilakukan melalui koperasi yang ada di Kendari. Namun sistem yang ditetapkan, tidak sesuai dengan kondisi UMKM.
”Karena terus terang di sini banyak sekali yang namanya koperasi. Contohnya begini, minjam hari ini, besok harus dikembalikan. Lah, bagaimana modal itu mau diputar? Apalagi bunganya tinggi,” keluhnya.
BACA JUGA: Lagi, PWI Jateng dan FH Unissula Gelar Sekolah Jurnalistik Bekali Mahasiswa Kompetensi Menulis
Merespon keluhan itu, Ganjar menegaskan, dirinya sudah mempunyai pengalaman dalam mengelola Kredit Usaha Rakyat (KUR), ketika menjabat sebagai Gubernur Jateng. Pengalaman itu akan diterapkan di tingkat Nasional.
”Saya waktu menjadi gubernur, punya pengalaman membuat skema kredit khusus untuk perempuan. Bahkan banyak perempuan-perempuan yang baru memulai usahanya,” tutur Ganjar.
Saat itu, Ganjar meluncurkan Kredit Lapak, kredit murah untuk para pedagang pasar dan industri rumahan. Kredit ini ditawarkan dengan bunga dua persen setahun.
BACA JUGA: Mahasiswa FH Unissula Perkuat Kompetensi Debat
”Ternyata, yang mereka butuhkan itu gak banyak. Pak, modal saya tiap hari butuh sejuta saja, dua juta saja. Maka kemudian kami kasih suku bunga rendah,” jelas Ganjar.
”Suku bunganya dua persen, mahal apa murah? Bukan murah bu, itu murah banget. Setahun dua persen. Dan ibu-ibu yang di pasar yang memanfaatkan, inilah tindakan khusus untuk perempuan,” imbuhnya.
Selain itu, capres berambut putih ini menyoroti tingginya suku bunga bagi para UMKM. Dia pun berjanji, jika menjadi presiden akan menyelesaikan hal itu, dengan memberikan pinjaman lunak bunga ringan.
Riyan