blank
Salam Literasi dari Sang Penggerak Literasi Jepara,

Oleh : Hadi Priyanto

Saya sungguh terkejut mendapatkan kiriman  poster duka cita atas wafatnya pemilik Perpustakaan Ben Pinter Banjaran  H.  Sholikhul HS. Poster itu  dikirim oleh, Risa Mutafarikha dari  Pusputakaan Gardu Baca Banjaragung   jam 08.45 Wib, hari ini Selasa (28/11-2023).

Ia wafat sekitar jam 07.30 Wib saat mengendari kendaraan roda dua dari arah gudang  menuju rumahnya. Saat sampai rumah, motor menyerempet pondasi rumah hingga ia terjatuh dan kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Namun takdir menjempunya demikian cepat. Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Nurwana Idawati dan dua orang anak,          Pramana Jati S dan Aunika Rahma.

blank
H. Sholikhul HS dengan tiga buku saya untuk perpustakaan Ben Pinter

Serasa tak percaya, bahwa Sang Pegiat Literasi Jepara yang selama ini  telah dengan tulus menebarkan inpirasinya dalam gerakan literasi  di Jepara  telah  pulang ke surga terlampau cepat. Karena keihlasnya, kami semua percaya bahwa Allah akan menyambutnya di pintu surga dengan pelukan hangat, seperti yang dilakukan oleh almarhum saat menerima anak-anak dan menyiapkan buku-buku  bacaan secara gratis.

Padahal tiga hari yang lalu saya masih ngobrol tentang dunia literasi, walaupun hanya melalui percakapan WhatsApp.  Dengan jujur saya katakan, saya ingin meniru jejak beliau dengan mendirikan Rumah Literasi Kartini. Bukan hanya menyediakan buku-buku, tapi kepada beliau saya sampaikan Rumah Literasi Kartini yang saya gagas ada juga  literasi budaya dengan dongeng-dongeng, permainan tradisional  dan juga pelatihan menulis bagi anak-anak desa. Saya ingin meniru beliau.

blank
H. Sholikhul HS bersama istri terkasihnya, Nurwana Idawati

Karena itu kelak jika  Rumah Literasi Kartini jadi berdiri  kepada beliau saya juga minta untuk hadir. Dan seperti biasanya, dengan hangat beliau menjawab, “insyaalah bopo.”. Bahkan dengan kerendahan hatinya  beliau menyampaikan,  biarlah kami bisa belajar  ke  Rumah Literasi Kartini. Padahal saat saya telpon saya minta tip dan ingin belajar kepada beliau, bagaimana mengelola perpustakaan sehebat Perpustakaan Ben Pinter

Mimpi H.  Sholikhul HS,  Cerdaskan Anak Pinggiran

Pria berusia 51  tahun  yang tinggal  di Jl. Jembatan Reco, RT.04/RW.08, Nglembah, Banjaran, Bangsri,  Jepara adalah seorang pengusaha mebel dengan bendera perusahaan Ben Unique Art.

Saat saya wawancara H.  Sholikhul HS  tiga tahun lalu ia mengungkapkan terdorong oleh niat tulus  untuk mencerdaskan anak-anak di desa pinggiran, maka ia mendirikan sebuah perpustakaan. Tujuannya agar anak-anak memiliki kesukaan membaca. Sebab membaca adalah pelita bagi anak-anak dalam meraih masa depannya.

blank
H. Sholikhul HS dan keakrabannya dengan pengunjung perpustakaannya

Bersama istrinya, Nurwana Idawati, ia mendirikan perpustakaan yang diberi nama Ben Pinter. Harapannya anak-anak yang berkunjung keperpustakaan tersebut dapat menjadi anak yang pandai dan cerdas. Juga memiliki karakter yang baik.

Saat mulai dibuka  tanggal 2 Juli 2017 perpustakaan Ben Pinter memiliki 1001 buah buku yang dibeli dari uang pribadi H. Sholikul HS. Namun kini buku yang dimiliki lebih dari 7000 buah. Sebagian besar adalah buku untuk anak-anak, pelajar dan mahasiswa.

Sedangkan ruangan yang digunakan tergolong besar jika dibandingkan dengan perpustakaan yang dikelola pribadi. Ia menyiapkan ruangan  seluas 5X32 meter dan dibagi untuk perpustakaan dan tempat les atau bimbingan belajar. Ia juga menyiapkan arena baca yang nyaman dan tempat permainan tradisional untuk anak-anak.

blank
H. Sholikhul HS di perpustakaanya

Kini dalam usianya yang ke enam  tahun, perpustakaan Ben Pinter semakin berkembang. Bahkan anak-anak yang berkunjung semakin hari semakin banyak. Mereka mulai pelajar tingkat PAUD hingga mahasiswa. Para pengunjung perpustakaan ini juga   bukan hanya pelajar dari Desa Banjaran tetapi juga berasal dari desa-desa sekitar.

Inspirasi ia mendirikan perpustakaan bagi para pelajar ini menurut pria lulusan Pendidikan Guru Agama Negeri ini juga dilatarbelakangi kondisi saat ia sekolah. “Karena keterbatasan, saya  tidak mudah mendapatkan buku-buku bacaan yang saya inginkan. Padahal buku itu sangat penting dan berharga,” ujarnya pada SUARABARU.ID.

Harapan kami, anak-anak mendapatkan kesempatan untuk dapat menambah pengetahuan melalui buku. “Dan yang lebih utama,  melalui buku-buku itu minat baca anak-anak dapat dibangun. Sebab dalam buku ada banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi anak-anak dalam mengembangkan potensi dirinya,” tambahnya.(*)