CILACAP (SUARABARU.ID) – Keberadaan kilang minyak cukup memberi pengaruh pada tingginya produk domestik bruto (PDRB) Kabupaten Cilacap.
Keberadaan beberapa industri besar, Pelabuhan Tanjung Intan, dan salah satu kabupaten dengan wilayah yang cukup luas di Jawa Tengah dengan potensi pertaniannya semakin memungkinkan tingginya nilai tambah dari keberadaan faktor produksinya.
Maka tak heran ketika perekonomian Kabupaten Cilacap yang ditunjukkan pada angka PDRB menjadi salah satu yang tertinggi diantara 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Terkait perekonomian, Cilacap menjadi penopang yang cukup strategis dalam keseluruhan perekonomian wilayah Jawa Tengah. Tahun 2022, dengan total pendapatan bruto sebesar 120,94 triliun rupiah, Cilacap memberi andil sebesar 7,74 persen PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2022 Jawa Tengah. Menempati posisi kedua setelah Kota Semarang.
Hal tersebut disampaikan Isnaeni, Kepala BPS Kabupaten Cilacap saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Kolaborasi Mewujudkan Data Industri, Pertambangan, Energi dan Konstruksi yang Berkualitas Menuju Cilacap Bercahaya’ di Hotel Sindoro, Selasa (28/11/2023).
“Ini menjadikan Cilacap menduduki peringkat kedua dari 35 kabupaten/kota dalam kontribusinya terhadap total PDRB Jawa Tengah. Hanya kalah dari Kota Semarang yang merupakan ibukota sekaligus pusat aktivitas ekonomi Jawa Tengah”, katanya.
Beberapa indikator tersebut tercermin dari hasil rilis yang dihasilkan BPS. Sementara indikator dihitung berdasarkan survei maupun kompilasi data yang dilaksanakan BPS pada setiap sektornya dari berbagai sumber. Diantaranya dari para pelaku usaha, baik skala mikro, kecil, menengah maupun besar.
Diketahui FGD ini untuk membuka wawasan para pelaku usaha akan pentingnya data dan informasi yang diberikan kepada BPS. Terhadap dinas atau perangkat daerah sebagai pengguna utama akan indikator tersebut diharapkan dapat membantu menjembatani BPS dan pelaku usaha dalam mendapatkan data yang benar dan tepat waktu.