blank
Pimpinan PBS Jateng-DIY, Bambang Windu dan Pengurus PBS Pusat dari Jakarta, Bambang Pahlawanto (berdiri kedua dan kesatu dari kanan), memberikan sambutan pada pertemuan PBS.(SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) –  Bambang adalah nama laki-laki Nusantara, yang banyak digunakan oleh suku Jawa. Sesuai pemahaman Asma Kinarya Japa (nama adalah doa), nama Bambang dipilih karena memiliki arti ksatria, sosok yang mengedepankan perilaku utama.

Tapi mengapa di era sekarang nama Bambang tidak lagi menjadi pilihan ? Karena ini terdampak oleh pengaruh alam panggilan zaman, serta masuk dalam ramalan (jangka) Jayabaya yang menyebutkan Wong Jawa Kari Separo.

Ramalan Wong Jawa Kari Separo, itu bukan berarti binasa karena dilanda pagebluk. Tapi, lebih memberikan arti bahwa Suku Jawa saat ini, tidak lagi suka memberikan nama Jawa kepada anak keturunannya. Mereka lebih suka memberikan nama sebagaimana yang dimiliki Bangsa Arab. Juga suka memberikan nama ke-barat-baratan atau Western Name.

Bincang-bincang tentang nama Bambang, Minggu (19/11), mengemuka di acara pertemuan Persaudaraan Bambang Sedunia (PBS) se Jateng dan DI Yogyakarta. Acara ini digelar di Rumah Makan Bu Tri-Pak Pon, tepi barat perairan Waduk Gajahmungkur Wonogiri.

Dalam pertemuan itu, hadir sebanyak 37 pemilik nama Bambang se Jateng-DI Yogyakarta Pimpinan Bambang Windu dari Semarang. Juga hadir perwakilan Pengurus Pusat PBS tingkat nasional dari Jakarta, Bambang Pahlawanto.

Pertemuan putaran Ke-8 PBS se Jateng-DI Yogyakarta ini, dibuka oleh Ketua PBS Korwil Wonogiri, Bambang Muladi, dan penyampaian laporan Panitia oleh Bambang Mujana. Juga dipanjatkan doa bersama yang dipandu Bambang Mardjanto.

Nyentrik

Hadir Bambang Sambo dari Yogyakarta sebagai Anggota Senior yang berusia 79 tahun. Dia masih energik, dari Kota Gudeg ke Wonogiri mengendarai sepeda motor layaknya kaum muda.

Hadir pula Bambang Timotius dari Cibinong, Jabar, mengenakan busana nyentrik. Memakai stelan busana atas dan bawahan serta blangkon (destar) serta kulit sepatu memakai kain batik berlogo PBS. Juga memasang cincin beragam bentuk dan warna di 8 jari tangannya, serta memakai gelang bersusun-susun bermata batu mulia di pangkal lengannya.

Terkait masyarakat sekarang enggan memberikan nama Bambang kepada keturunannya, dibetulkan oleh Pimpinan PBS Jateg-DIY, Bambang Windu. ”Tapi saya masih memberikan nama Bambang kepada anak dan cucu,” ujarnya. Ini sebagai upaya nguri-uri (melestarikan) budaya. Dia bersaudara tujuh, semuanya memakai nama depan Bambang.

Sesuai maknanya, nama Bambang memiliki nilai kebanggaan. Sebab ada Susilo Bambang Yudoyono (SBY), putra kelahiran Pacitan 9 September 1949, yang sukses menjadi Presiden RI Ke-6.

Agus Bambang Riyanto, dikenal sebagai relawan Bom Bali. Profesor (Prof) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, adalah Menteri Riset dan Teknologi Indonesia dan Kepala Badan dan Inovasi Nasional. Bambang Dwi Hartono (Wali Kota Surabaya), Bambang Harimurti (wartawan Tempo) yang menjadi calon astronot pertama Indonesia.

Bambang Hasrinuksmo, pakar keris. Bambang Hendarso Danuri, Kapolri di era Tahun 2008. Bambang Prakosa, Menteri Pertanian. Bambang Subianto, Menteri Keuangan. Bambang Sudibyo, Menteri Pendidikan. Michael Bambang Hartono, pengusaha sukses rokok Djarum Indonesia.
Bambang Pur