blank
Sambil memangku seorang anak kecil, Ganjar terlihat sangat akrab dengan warga Purwakarta, Jabar, yang menemuinya. Foto: tmgp

PURWAKARTA (SUARABARU.ID)– Saat berkunjung ke Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (17/11/2023), Calon Presiden (Capres) RI 2024, Ganjar Pranowo, banyak mendengar curhatan warga. Mulai dari ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, pelaku UMKM, budayawan, seniman, hingga anak muda.

Misalnya, saat Ganjar bertemu dengan sejumlah elemen masyarakat di warung makan SHSD Sambel Hejo, Purwakarta. Di tempat itu, Ganjar mendengar banyak curhatan warga. Mulai persoalan kelangkaan pupuk, pemberdayaan UMKM, pengembangan olahraga, persoalan anak muda hingga soal budaya.

”Kami melihat, negara kita sedang kacau. Kami berharap Pak Ganjar bisa menghidupkan kembali kebudayaan Nusantara yang mulai ditinggalkan. Bangun kembali infrastruktur kebudayaan Pancasila di negeri ini pak,” pinta Panca, salah satu budayawan Jabar pada Ganjar.

BACA JUGA: UU Pesantren Diharapkan Bisa Optimal di Tangan Ganjar

Ada juga kelompok petani yang mengadukan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Termasuk para emak-emak yang mengeluhkan sulitnya mendapat akses modal untuk pengembangan UMKM dan wirausaha.

”Di Jabar ini banyak sekali single parent yang usianya sudah di atas 35 tahun. Mereka sudah tidak bisa bekerja, sehingga membutuhkan pendampingan untuk berwirausaha. Kami harap pak Ganjar bisa memperhatikan nasib para single parent itu, karena mereka masih punya tanggungan anak sekolah,” ucap Amel, warga Jabar lainnya.

Ganjar pun dengan cermat mencatat dan mendengarkan apa yang menjadi curhatan warga Jabar padanya. Beberapa pertanyaan dia jawab dengan bahasa sederhana, dan dengan penuh canda tawa. Masyarakat Jabar begitu asyik dan gayeng ngobrol dengan Ganjar selama sekitar dua jam.

BACA JUGA: Vita Ervina : “Kerusakan Lahan Harus Dikendalikan!”

blank
Sejumlah elemen masyarakat yang ada di Purwakarta, Jabar, menyampaikan keluhannya atas beragam masalah yang ada kepada Ganjar Pranowo. Foto: tmgp

”Saya sangat surprise atas sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Mereka dari berbagai kelompok dan menyampaikan aspirasi masing-masing. Ada soal pupuk, pendidikan, olahraga dan lainnya,” ucapnya.

Ada juga, lanjut Ganjar, masukan terkait isu perempuan. Banyak single parent yang butuh diberikan pelatihan dan pendampingan serta akses modal.

”Maka penting pemerintah hadir untuk menyelesaikan semua problem itu. Soal akses modal misalnya, banyak yang kesulitan. Padahal banyak akses yang bisa diberikan, misalnya KUR, CSR, Baznas dan sebagainya. Intinya, bagaimana kita memberikan pendampingan pada mereka,” jelasnya.

BACA JUGA: Misi Kembali ke Zona Scudetto

Terkait isu kebudayaan, Ganjar sepakat, harus tetap dilestarikan dan dikembangkan. Sejumlah infrastruktur kebudayaan harus dilengkapi, agar cita-cita menjadi bangsa yang berkepribadian dalam kebudayaan, bisa terwujud.

”Saya sepakat tadi, ada masukan dari budayawan, agar infrastruktur kebudayaan dilengkapi, supaya mereka bisa masuk dan bisa mengajak masyrakat lebih berbudaya, sehingga nanti punya empati, mengembangkan nilai budaya dengan lebih baik,” pungkasnya.

Riyan