KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Setelah empat bulan proses pembangunan, Pasar Pagi Kebumen yang berada di Terminal Angkutan Jalan Mayjen Sutoyo, mulai beroperasi Minggu (12/11).
Lebih dari 600 pedagang kini sudah menempati pasar yang lebih repesentatif. Para pedagang pun lebih nyaman berjualan sejak dinihari hingga sekitar Pukul 08.00 setiap hari.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengungkapkan, Pasar Rakyat Pagi Kebumen merupakan doa dan harapan dari para pedagang agar bisa memiliki tempat yang nyaman dan aman untuk berjualan. Mereka sebelumnya berdagang di halaman Pasar Tumenggungan, dan sempat direlokasi sementara ke Stadion Candradimuka.
“Kita bersyukur apa yang selama ini diharapkan oleh para pedagang untuk memiliki pasar yang layak bisa terwujud. Kita beri nama Pasar Rakyat Pagi, sesuai nomenklatur dari Kementerian Perdagangan bahwa yang dibangun pemerintah adalah Pasar Rakyat,”tutur Arif Sugiyanto.
Berhubung semula merupakan pasar pagi, Pemerintah Daerah memberikan imbuhan nama menjadi Pasar Rakyat Pagi Kebumen. Bupati mengatakan, pasar ini dibangun dengan luas 18 x 70 meter, dan menggunakan anggaran dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp 2,6 Miliar.
“Yang terpenting dari pembangunan ini adalah pedagang tidak lagi kehujanan dan kepanasan terlebih memasuki musim penghujan di sekitar pasar sudah kita bangun drainase agar air langsung mengalir ke selokan, tidak banjir,”ucapnya.
Bupati mengakui, jumlah pedagang pasar pagi cukup besar sehingga tidak bisa menampung semua. Masih banyak pedagang yang berjualan di luar bangunan, termasuk di emperan toko. Ia meminta masyarakat untuk bersabar karena pembangunan akan berlanjut.
“Kita memahami masih banyak pedagang yang berjualan di luar bangunan. Ke depan akan kita perluas lagi, ruko-ruko di Stanplat Colt akan kita tata lagi, agar lebih longgar, wajah pasar juga bisa tampak dari luar. Kemudian kita tambah sedikit taman agar terlihat estetik,”terangnya.
Menurut Bupati, pasar pagi ini masih terintegrasi dengan terminal nonbus atau terminal angkutan. Pedagang hanya berjualan dari pagi dini hari hingga pukul 08.00 WIB.
Bupati memastikan semua pedagang yang menempati pasar baru tidak dikenakan biaya lapak.”Jadi ini gratis, tidak ada sewa atau bayar lapak, hanya retribusi kebersihan,”ucapnya.
Ngasarotun, salah seorang pedagang ayam sayur dari Pejagoan menyampaikan rasa terima kasih kepada Bupati karena telah dibuatkan bangunan yang lebih layak. Ia berharap dengan adanya lokasi ini, pedagang ke depan tidak lagi dipindah-pindah.
“Alhamdulillah sudah dibuat tempat yang enak, tidak kepanasan, kehujanan. Dulunya kan di emperan Pasar Tumenggungan kemudian dipindah ke stadion, sekarang dibuatkan di terminal angkutan. Semoga ke depan tidak lagi dipindah. Sudah di sini saja, kalau ada yang kurang cukup ditata dan diperbaiki,”pinta wanita tersebut.
Pedagang lain, Riswanto, yang biasa berjualan sayur juga mengaku bersyukur sudah dibuatkan tempat baru. Ia sedikit mengeluhkan lokasi lapaknya yang kecil. Para pedagang di sini hanya diberi lapak seluas 1 meter persegi. Meski begitu, ia memahami karena jumlah pedagangnya cukup banyak.
“Kalau nggak segitu (satu meter) mungkin pedagang juga nggak bisa masuk semua. Ini saja masih banyak yang jual di luar. Jadi ya sudah kita memahami, karena adanya seperti ini, kita syukuri. Ke depan mungkin bisa diperluas lagi, agar yang jualan di luar juga punya tempat,”tukas Riswanto.
Komper Wardopo