blank
Suasana Pasar Mbrumbung di Dukuh Randugosong, Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang. Foto @pasarmbrumbung)

KABUPATEN Rembang dikenal punya banyak destinasi wisata. Baik Pantai, hutan, peninggalan Sejarah, dan sebagainya.

Salah satu destinasi wisata di antaranya adalah Pasar Mbrumbung di Dukuh Randugosong, Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang. Untuk menuju ke sana, kita melewati persawahan warga di sepanjang jalan.

Pasar Mbrumbung merupakan objek wisata yang menampilkan gaya pasar dengan nuansa Jawa kuno tahun 90-an. Pasar tersebut bentuknya warung yang menarik, makanan dan minuman yang dijual bernuansa kuno.

Memasuki gerbang Pasar Mbrumbung, pengunjung serasa berada di masa lalu. Pasar tersebut menjual pernak-pernik dan aneka menu tidak ada yang modern alias kuno. Tak hanya itu, pedagang Pasar Mbrumbung juga mengenakan kebaya, baju lurik, dengan aksesoris khas Jawa.

Suasana wisata kuliner dengan nuansa Jawa kuno ini semakin terasa ketika musik dan irama gamelan diputar di area pasar. Papan informasi di sudut-sudut pasar juga ditulis dengan bahasa krama inggil.

blank
Gapura yang menjadi pintu masuk Pasar Mbrumbung. foto: @pasarmbrumbung

Di pintu masuk pasar terdapat gapura bambu bertuliskan “Reno Panganan” atau “daftar menu makanan”. Di antaranya adalah gethuk, klepon, cucur, embang, cenil, dumbek, wedang semut, legen, dawet, iwel-iwel, dan sego jagung.

Jangan lewatkan “Kotak Wadul” atau “kotak saran”, warung bambu beratap jerami, dan panggung utama sebagai pagelaran seni atau acara desa.

Pasar Mbrumbung dibuka pada tanggal 13 Desember 2018. Hingga saat ini masih ramai pengunjung, baik warga setempat maupun warga tetangga. Pasar ini tidak pernah sepi pembeli dan buka setiap hari mulai pukul 13.00 WIB hingga 21.00 WIB. Tak sedikit pengunjung yang datang membawa rombongan hanya untuk mencicipi kulinernya.

Bayar Pakai Koin

Saat kita ingin membeli kuliner ada tata caranya yakni pengunjung harus menukar uangnya menjadi uang koin terlebih dahulu. Uang koin kayu tersebut diberi nama “Mbrumbung”. Tersedia sepuluh ukuran berbeda, mulai dari Mbrumbung satu hingga Mbrumbung sepuluh. Setiap satu koin diberi harga Rp. 1.000 dan seterusnya hingga Mbrumbung sepuluh.

Tujuan penggunaan koin kayu tersebut adalah agar berbelanja di Pasar Mbrumbung benar-benar terasa pada masa lalu. Harga jajanan yang ditawarkan pun tidak mahal, mulai dari Rp. 3.000 saja. Jika koin yang ditukarkan tidak habis bisa ditukarkan kembali ke rupiah.

Semua benda di Pasar Mbrumbung terbuat dari kayu dan terdapat berbagai macam hiasan sehingga pengunjung bisa berfoto ria sambil menikmati semua kuliner yang ditawarkan. Pasar Mbrumbung terletak di lahan yang ditumbuhi pohon jati yang tinggi.

Semua yang ada di Pasar Mbrumbung di desain dari kayu yang dipadukan dengan daun jati kering bewarna coklat. Pasar ini terletak di antara pohon jati yang rimbun menambah nuansa asri dan alami. Jadi ketika daun pohon jati gugur akan terlihat unik.

Pengunjung semakin betah berkeliling pasar, membeli kuliner lalu memakannya di atas bangku bambu sambil melihat aktivitas pasar di tengah permukiman tersebut. Pasar Mbrumbung juga menyediakan permainan-permainan kuno seperti egrang, engklek, dan sebagainya.

Aninda Eka Rahayu