Oleh: Sudarmi
Berdasarkan analisis raport Pendidikan SDN 3 Kalipucangkulon yang dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, Komite, Wali Murid dan Peserta Didik dengan mengunduh rapot pendidikan, ditemukan nilai rapot pendidikan SDN 3 Kalipucangkulon yang tampak merah.
Nilai yang terlihat di rapot pendidikan SDN 3 Kalipucangkulon 53,33 siswa dalam capaian kompetensi minimum. Kompetensi numerasinya dinyatakan kurang dengan nilai 36,67 %. Sedang nilai karakternya dengan kriteria sedang. Kemampuan literasi mengalami kenaikan 33,32 % dari tahun 2022. Kemudian untuk kemampuan numerasi dengan kriteria kurang, capaian naik 16,75%.
Literasi di SD Negeri 3 Kalipucangkulon setelah dianalisis ditemukan bahwa nilai raport pendidikan dinyatakan sebagai nilai dengan literasi rendah. Rapot pendidikan terlihat dengan warna merah. Hal ini menunjukkan bahwa literasi dari peserta didik dikatakan rendah.
Perlu diketahui bahwa tinggi rendahnya Literasi Numerasi ditentukan beberapa hal. Aspek aspek yang berpengaruh terhadap literasi numerasi adalah capaian dalam ANBK, Sulingjar dan PMM.
Gerakan literasi sekolah sudah lama dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan kebudayaan, Riset dan Teknologi secara nasional. Salah satu tujuan Literasi sekolah ini untuk meningkatkan minat baca para peserta didik, terutama di lingkungan sekolah.
Literasi sekolah bisa dilakukan melalui pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Ketiga hal di atas dapat dimanfaatkan oleh guru dalam rangka merancang program-program membaca agar literasi menjadi kompetensi yang dicapai melalui praktik pembelajaran sehari-hari di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Sebagai upaya peningkatan literasi di SD Negeri 3 Kalipucangkulon, Kepala Sekolah beserta para guru di SD Negeri 3 Kalipucangkulon mengenalkan metode membaca nyaring kepada para siswa dengan harapan agar siswa mampu meningkatkan minatnya terhadap literasi.
Dalam pelaksanaannya ternyata Membaca Nyaring di SDN 3 Kalipucangkulon mendapatkan respon positif dari siswa siswa di SDN 3 Kalipucangkulon. Dalam kegiatan membaca nyaring ini, siswa siswi juga diberikan kesempatan untuk belajar membaca nyaring, dengan menggunakan mengenalkan metode membaca nyaring selain mengharapkan meningkatkan minat literasi di SD N 3 Kalipucangkulon.
Membaca juga merupakan salah satu keterampilan penting yang dapat membuka pintu ke dunia pengetahuan, imajinasi, dan pemahaman yang lebih dalam. Sementara membaca diam-diam adalah metode yang umum digunakan, membaca nyaring telah mendapatkan perhatian yang lebih besar akhir-akhir ini.
Bukan hanya aktivitas untuk anak-anak di ruang kelas, tetapi juga sebagai alat penting dalam pembelajaran seumur hidup. Inisiatif pelaksanaan membaca nyaring sedang mendapatkan sorotan karena manfaat besar yang ditawarkannya dalam meningkatkan literasi dan pemahaman pada siswa.
Teknik Membaca nyaring bukanlah sesuatu yang baru dilaksanakan di dunia pendidikan. Teknik ini sudah ada sejak dahulu kala, bahkan sejak pembelajaran membaca diberikan. Namun para pembelajar belum sadar sepenuhnya jika teknik ini mampu meningkatkan bakat minat baca anak.
Hal ini sesuai karakteristik anak usia SD 7-12 tahun, ada pada tahap operasional konkrit. Anak ini masih senang bermain, senang bergerak, bekerja dalam kelompok dan memperagakan sesuatu secara langsung.
Membaca nyaring bisa melatih siswa untuk mendramatisasi cerita dan memerankan pelaku yang terdapat dalam cerita. Membaca nyaring menyediakan suatu media dimana guru dengan bimbingan yang bijaksana. Adapun manfaat dan pentingnya membaca nyaring untuk anak anak adalah memberikan siswa informasi baru, memberi kesempatan menyimak dan menggunakan daya imaginasinya.
Referensi : Dalman, Ketrampilan Membaca (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014)
Penulis adalah Kepala SDN 3 Kalipucangkulon, Welahan