SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kinerja organisasi ditentukan oleh semua unsur yang terlibat, baik level atas hingga level paling bawah. Terkadang, eskalasi performa organisasi diyakini berkat kinerja pegawai di level bawah.
Hal itu ditegaskan Kakanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Tejo Harwanto dihadapan jajarannya di Kanwil Kemenkumham Jateng, Selasa (7/11/2023).
“Ada pengaruh yang signifikan antara kinerja yang dilakukan pada level paling bawah terhadap kinerja organisasi,” tegas Tejo.
Tak hanya berdampak positif, kata Tejo, perilaku pegawai juga dapat berdampak negatif terhadap citra organisasi. “Namun, ada pengaruh penilaian masyarakat terhadap kinerja yang kita lakukan atau yang tidak kita lakukan pada level tingkat bawah atau pada tingkat atas,” ujarnya.
Ia mencontohkan, tindakan inkonstitusional seperti melanggar lampu merah, dapat memperburuk image Kanwil Kemenkumham Jateng.
“Hal seperti itu saja bisa ramai di media sosial. Ada hal-hal sepele yang kita lakukan, namun bisa berdampak besar terhadap image organisasi. Kadang kita telah berubah menjaga marwah Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, tapi dinodai oleh segelintir orang,” sambungnya.
“Masyarakat tidak mau tahu alasannya. Mereka berasumsi bahwa pegawai Kanwil telah melanggar peraturan perundang-undangan,” imbuhnya.
Menurut Kakanwil, memperbaiki citra lebih sulit daripada membangunnya. Sekali buruk, maka efeknya akan berkepanjangan. “Itu ibarat kita menambal panci bocor. Kita tambal, kemudian digunakan lagi, nanti akan bocor lagi,” jelas Tejo.
Ia berharap, jajarannya bisa lebih bijaksana dalam bertindak. Bisa memulai langkah dengan hati-hati. “Langkah pertama menjadi penentu baik buruknya langkah-langkah selanjutnya. Langkah awal adalah langkah yang baik untuk menuju tujuan yang kita harapkan,” imbuhnya.
Kakanwil mengingatkan untuk selalu mengedepankan integritas dalam kehidupan sehari-hari. “Manusia bukan dinilai dari gagah dan cantiknya rupa, bukan juga pangkat dan derajat, tapi dilihat dari integritasnya, dari sikap dan perilakunya,” pungkas Tejo.
Ning S