blank
DIGITAL - Siswa SMKN 1 Batang tengah mengamati hasil karya digital painting. (Foto: Diskominfo)

BATANG (SUARABARU.ID) – Peluang bisnis di dunia digital painting yang terbuka lebar, menginisiasi SMKN 1 Batang memberikan pelatihan khusus bagi anak didiknya yang berkompeten di bidang disain. Ide kreatif anak didik perlu diwadahi, sehingga pasca lulus dapat menerapkan ilmunya dalam dunia bisnis hingga mampu meraup cuan.

Usai mengikuti pelatihan digital painting yang didukung sepenuhnya oleh Komunitas Linggayoni, 40 pelajar menunjukkan kreativitasnya dalam seni ilustrasi bersamaan even gelar karya P5.

Koordinator lapangan P5, Handis Wiantoro mengatakan, tema yang diusung seputar perundungan. “Tujuannya lewat karyanya, bisa menumbuhkan kepedulian sosial antar teman sebaya. Dan di dunia bisnis, tentu menambah kreativitas, karena sebagian di antara mereka sudah punya kemampuan dasar digital painting, sehingga karyanya semakin variatif,” katanya, usai mendampingi anak didiknya dalam gelar karya P5, di halaman SMKN 1 Batang, Kabupaten Batang, Senin (6/11/2023).

Penggagas Komunitas Linggayoni, Fairus Iqbal Muhammad meyakini sebagian peserta nantinya akan ada yang menekuni dunia bisnis digital painting. “Ilmu dasarnya sudah mereka kuasai, yang penting banyak belajar saja. Apalagi sarana penunjang di SMK sudah memadai, jadi pasti ada yang berbisnis secara profesional nantinya,” terangnya.

Ia berharap, ke depan karya ilustrasi agar lebih spesifik dengan menyertakan tagline, sehingga pesan mudah dipahami konsumen.

Salah satu peserta, Rahma Galuh menyampaikan, bakatnya di dunia menggambar sempat tersendat karena kurang didukung orang tua. Maka pelatihan digital painting ini menjadi media untuk meningkatkan kompetensi. “Pasti lebih menguntungkan kalau ditekuni ke bisnis sesungguhnya. Apalagi sudah sejak SD sering menjuarai berbagai kompetisi desain,” tuturnya.

Sementara Kepala SMKN 1 Batang Muji Listyawati mengapresiasi, kreativitas anak didiknya dengan menunjukkan produk dan karyanya. Gelar karya P5 ini beragam yakni produk olahan makanan tradisional, pagelaran drama bertema cegah perundungan dan pameran digital painting.

“Kreativitas mereka dilatih supaya ketika terjun ke masyarakat bisa langsung berperan, menjadi wirausahawan yang berkompeten,” ujar dia.

Nur Muktiadi