blank
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto. Foto: Dok Disdik

SEMARANG (SUARABARU) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pendidikan berusaha untuk terus memperhatikan peningkatan kesejahteraan dan kualitas guru dan pendidik.

Terbaru, Pemkot Semarang akan mensupport delapan guru dan tenaga kependidikan (GTK) yang telah lolos seleksi apresiasi GTK inovatif dan dedikatif tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Mereka yang lolos berasal dari seluruh jenjang di bawah kewenangan Pemkot Semarang. Mulai dari Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto, mengatakan, apresiasi tersebut diberikan kepada GTK berprestasi dalam menyambut Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November mendatang.

“Alhamdulillah Kota Semarang cukup banyak memberikan bukti bahwa guru-gurunya berprestasi,” kata Bambang, Jumat (3/11/2023).

Bambang mengatakan, mereka yang lolos dalam seleksi tersebut, adalah guru-guru penggerak. Selain itu, dalam nominasi ini juga terdapat tenaga kependidikan.

Kompetisi yang digelar tiap tahun tersebut, kata Bambang, menjadi evaluasi pihaknya untuk mendorong lahirnya para guru-guru berprestasi.

“Nanti akan kami dorong terus kepada guru penggerak agar meningkatkan kualitas, supaya makin banyak guru-guru dan tenaga kependidikan dari Kota Semarang yang lolos di event tersebut,” katanya.

Menurut Bambang, banyaknya guru-guru di Kota Semarang yang lolos menandakan bahwa pahlawan tanpa tanda jasa di Kota Semarang, selain hebat, juga patut diperhitungkan.

Kehebatan para guru tersebut tak lepas dari program guru penggerak dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Lewat kebijakan tersebut, guru-guru dituntut profesional dalam kegiatan belajar mengajar.

“Hasil kompetisi berprestasi ini bisa menjadi inspirasi dan akan saya jadikan role model untuk pengembangan kualitas guru-guru yang lain,” ujarnya.

Guru-guru yang menyabet prestasi akan diberikan ruang dan fasilitas untuk membagikan pengalamannya, termasuk tips dan trik agar lolos menjadi guru penggerak kepada guru yang lain.

“Harapannya mereka yang belum jadi guru penggerak itu bisa menerapkan pola pembelajaran seperti guru penggerak. Jadi sekarang ini, sekolah harus menyenangkan dan tidak satu arah,” katanya.

Perlu diketahui, seleksi yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) GTK Kemendikbud Ristek itu, bekerja sama dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah dalam menyambut Hari Guru Nasional 2023 bertajuk “Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar”.

Penilaian apresiasi GTK inovatif dan dedikatif ini mengacu pada Kurikulum Merdeka dan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang diterapkan oleh guru penggerak.

Hery Priyono