SEMARANG (SUARABARU.ID) – Guna menyiapkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berintegrasi, Lapas Semarang memberikan pembinaan kepada warga binaan.
Pembinaan rohani untuk warga binaan muslim ini diberikan secara rutin seminggu sekali di setiap blok hunian secara bergantian.
Kegiatan tersebut untuk bekal saat mereka kembali di masyarakat agar memiliki jiwa yang tenang dan bisa berperan sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang melalui bidang pembinaan memberikan beberapa program, salah satunya adalah pesantren.
Pesantren At-Taubah Lapas Semarang yang dipimpin Takmir Masjid At-Taubah ini diawasi oleh Bimbingan Kemasyarakatan.
Kepala Lapas (Kalapas) Semarang, Usman Madjid mengungkapkan, pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan di negeri Indonesia, dengan satuan pendidikannya diantaranya Madrasah Diniyah ataupun sekolah formal (bagi pesantren yang telah memiliki), mampu menjadi satu model alternatif bagi pengembangan peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama di bidang akhlak, budi pekerti dan karakter manusia.
“Peran pesantren sebagai sebuah lembaga muncul dan berkembang dari berbagai kultur budaya Indonesia, sehingga fungsi pesantren yang tadinya hanya sebagai pengembangan intelektual saja, sudah meluas ke pusat pengembangan masyarakat,” jelas Usman, Sabtu (28/10/2023).