Cabor Para-atletik Indonesia kembali menyumbang medali untuk Indonesia, melalui Ni Made Arianti Putri, dari nomor lari 100 Meter T12 putri. Foto: npcindonesia

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Cabang olahraga Para-atletik Indonesia, kembali menyumbang medali untuk Kontingen Indonesia, di ajang Asian Para Games 2022, di Hangzhou, Cina. Kali ini satu medali emas itu dipersembahkan Ni Made Arianti Putri, dari nomor lari 100 Meter T12 Putri.

Dalam perlombaan yang berlangsung di Huanglong Sports Center Stadium, Selasa (24/10/2023), Arianti finish tercepat, dengan catatan waktu 12,52 detik. Keberhasilan itu mengantarkan Arianti merebut medali emas untuk Indonesia.

Dikutip dari laman resmi Kemenpora, medali perak diraih pelari asal India, Simran, dengan catatan waktu 12,68 detik, diikuti Yaqin Shen dari Cina yang merebut medali perunggu, dengan catatan waktu, 12,78 detik.

BACA JUGA: Kantin ‘Lapane’ Lapas Semarang Jadi Sarana Latihan Kerja para Narapidana

Alhamdulillah, pada pagi hari ini, Para-atletik bisa menambah medali. Medali emas yang diraih Artanti ini merupakan sebuah kejutan. Karena awalnya dia hanya ditargetkan merebut medali perunggu, tetapi justru dia mampu meraih medali emas,” kata Slamet Widodo, pelatih Para-atletik Indonesia.

Medali emas Arianti merupakan yang kedua dari cabor Para-atletik, setelah sehari sebelumnya, emas pertama berhasil disumbangkan Saptoyogo Purnomo dari nomor lari 400 Meter T37 Putra.

Tim Atletik Indonesia juga menambah satu medali perak, yang disumbangkan sprinter, Eko Saputra. Dalam perlombaan lari 100 Meter T12, Eko masuk finish di tempat kedua, dengan caratan waktu 11,22 detik.

BACA JUGA: Gerindra Jateng Siap ‘All Out’ Menangkan Prabowo-Gibran

Medali emas pada nomor ini diraih atlet Iran, Mehrdad Moradi dengan waktu 11,17 detik, dan perunggu menjadi milik pelari Jepang, Daiki Ishyama, dengan waktu 11,36 detik.

”Medali perak yang diraih Eko, telah sesuai dengan apa yang ditargetkan kepadanya,” jelas Slamet.

Eko justru mengaku terkejut, bisa mendongkrak target yang ditetapkan sebelumnya, yakni medali perunggu. Namun dalam kenyataannya, dia mampu memperbaiki target itu menjadi medali perak.

BACA JUGA: Hapus Kemiskinan Ekstrem, Pemkot Semarang Carikan Beasiswa Sekolah dari CSR dan Program Orang Tua Asuh

”Target awal saya hanya medali perunggu. Mungkin target itu cukup berat, karena lawan-lawan saya juga sangat berat. Tetapi saya optimistis dan bersyukur, bisa mendapat medali perak ini,” ungkap Eko.

Disampaikan juga, dirinya mengapresiasi dukungan semua masyarakat Indonesia, pada para atlet yang berlaga di ajang ini.

”Terima kasih kepada Ketua Umum NPC Indonesia, Pak Senny Marbun, dan terima kasih kepada pelatih. Juga kepada keluarga saya, anak dan istri, dan yang paling penting berterima kasih kepada Allah, atas prestasi ini,” ucap Eko.

Dengan tambahan satu medali emas ini, Kontingen Indonesia untuk sementara ada di posisi ketujuh, dengan rincian medali emas tiga, perak empat dan perunggu lima.

1

CHN
China 45 38 33 116 1

2

IRI
Islamic Rep. of Iran 12 11 8 31 2

3

UZB
Uzbekistan 9 10 8 27 3

4

IND
India 8 8 8 24 4

5

THA
Thailand 8 6 5 19 6

6

JPN
Japan 4 7 12 23 5

7

INA
Indonesia 3 4 5 12 7

8

KAZ
Kazakhstan 2 4 5 11 8

9

KOR
Republic of Korea 2 3 2 7 9

10

HKG
Hong Kong, China 1 2 3 6 10

10

MAS
Malaysia 1 2 3 6 10

12

IRQ
Iraq 1 1 1 3 12

13

KGZ
Kyrgyzstan 1 1 0 2 13

14

KSA
Saudi Arabia 1 0 1 2 13

14

TPE
Chinese Taipei 1 0 1 2 13

16

JOR
Jordan 1 0 0 1 19

17

UAE
Utd Arab Emirates 0 2 0 2 13

18

MGL
Mongolia 0 1 0 1 19

19

PHI
Philippines 0 0 2 2 13

19

VIE
Viet Nam 0 0 2 2 13

21

BRN
Bahrain 0 0 1 1 19

21

KUW
Kuwait 0 0 1 1 19

21

MYA
Myanmar 0 0 1 1 19

21

QAT
Qatar 0 0 1 1 19

21

SYR
Syrian Arab Rep. 0 0 1 1 19

21

YEM
Yemen 0 0 1 1 19

Riyan