blank

JEPARA(SUARABARU)- Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko memotivasi para pelajar di Jepara agar senantiasa meningkatkan kemampuannya dalam menulis. Kompetensi itu dia sebut dapat digunakan untuk jalan beribadah.

Hal tersebut diakatakan saat membuka pelatihan jurnalistik “Santri Menulis” yang diikuti puluhan santri dan pelajar di Jepara. Kegiatan itu digelar oleh pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Jepara pada Ahad siang (22/10/2023), di aula Gedung OPD Bersama, Jepara.

blank

“Menulis bisa jadi ibadah, juga bisa jadi dosa,” katanya.

Karena itulah, dia mendorong agar setelah pelatihan ini, mereka terus meningkatkan kompetensinya, Dengan begitu, ke depan bisa menjadi penulis yang baik dan dapat menyumbangkan  tulisannya untuk pembangunan bangsa.

“Jadi bisa menyumbang pikirannya untuk misalnya bagaimana agar NU berkembang,” tambah Edy Sujatmiko.

Menurutnya, kualitas seseorang bisa dilihat dari tulisannya. Bahkan dari tulisan yang terbit, seorang wartawan bisa diukur kemampuannya.

“Tulisan adalah oengejawantahan hati yang dituangkan secara runtut,” tanndasnya.

Ketua MWC NU Kecamatan Jepara Kiai Aunur Rofiq mengatakan, pelatihan itu digelar dalam rangka peringatan Hari Santri Tahun 2023.

“Hari ini kamu belajar, besok kamu memetik hasilnya,” pesan Kiai Rofiq dalam laporan kegiatannya.

Dia mengingatkan pentingnya peningkatan kompetensi terkait perkembangan Kabupaten Jepara. Sebagai orang Jepara, peserta pelatihan diingatkan agar jangan hanya jadi penonton di kotanya sendri.

blank

“Tapi jadilah pelaku, jadilah juragan di kotamu sendiri. MWC NU Jepara memiliki program ‘KOKY, Kuliah Oke Kerja Yes’. Kami dari MWC NU Jepara telah menguliahkan 60 anak dalam 2 tahun ini,” tambahnya.

blank

MWC NU Jepara menghadirkan tiga narasumber dalam kegiatan ini. Mereka adalah Hadi Priyanto, wartawan senior di Jepara yang kini bekerja di SUARABARU.ID; Jurnalis Pemkab Jepara yang bekerja di Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Jepara, Sulismanto; dan mahasiswa semester 5 Universitas Stikubank, Semarang, Amaliyatul Hidayah.

blank

Sulismanto