BKKBN sebagai penyelenggara bersama dengan Anggota Komisi IX DPR RI, Tuti Nusandari Roosdiono berfoto bersama peserta sosialisasi KIE program Bangga Kencana di Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Sabtu (21/10/2023). Foto : Dok Absa 

KENDAL (SUARABARU.ID)– Untuk mencapai target nasional 14 persen di tahun 2024 tercapai, kampanye percepatan penurunan stunting terus dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI.

Kali ini, sosialisasi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) BKKBN dengan Anggota Komisi IX DPR RI, Tuti Nusandari Roosdiono di Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Sabtu (21/10/2023).

Pada kesempatan itu, Tuti Nusandari Roosdiono mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat, dengan memperhatikan asupan gizi seimbang. Sehingga diharapkan, penyelenggaraan kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat secara menyeluruh.

“Semoga kegiatan sosialisasi penurunan stunting ini bermanfaat dan ilmu yang di dapatkan bisa disalurkan ke lingkungan sekitar. Karena undangan kegiatan sifatnya terbatas, maka saya harap bagi teman ataupun tetangga yang belum bisa hadir, agar dapat beri tahu juga ilmunya,” ujar Wanita yang lahir di Salatiga itu.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih, S.H menyampaikan, tentang pentingnya persiapan dalam pernikahan. Hal ini harus diperhatikan dari mulai konsepsi pra-nikah sampai menjadi orang tua.

“Jika sanak saudara bapak ibu sudah ada yang mau menikah, jangan hanya pre-wedding nya saja yang dibuat mewah, tapi seperti apa konsepsi menikah itu dibangun. Jika nanti sedang hamil, calon ibu pola makannya harus betul dijaga, tugasnya calon bapak untuk mengatur makan calon ibu, jangan sampe jajan sembarangan,” ungkap Kepala BKKBN Jawa Tengah itu.

Eka Sulistia juga menegaskan, bahwa pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan bagi bayi, harus intens dan berkelanjutan. Dirinya juga mengingatkan, bahwa dalam pemberian ASI ekslusif dianjurkan untuk tidak memberikan makanan pendamping bagi bayi kecuali ASI saja.

Dengan pola pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan tersebut, Ia mengharapkan angka stunting dapat ditekan, sehingga dapat lebih optimal menyambut Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.

Acara ini turut dihadiri oleh beberapa pihak terkait antara lain, Tuti Nusandari Roosdiono Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Eka Sulistia Ediningsih, S.H Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Sudarni, S.Sos.,M.M Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Kabupaten Kendal, Wastoni Kepala Desa Bebengan, dan tamu undangan yang terdiri dari elemen Masyarakat.

Absa