Kondisi embung yang pada waktu normal berkedalaman 4 meter, kini kering kerontang. Foto: Kutnadi Saputro

Lebih lanjut, Sriyono Abdul Qohar  menjelaskan bahwa  kemarau tahun ini cukup parah. Embung celengan yang biasanya tidak sekering ini, namun tahun ini mengering hingga tanahnya retak-retak.

“Kalau musim kemarau memang begini, tapi tidak separah tahun ini. Karena ini kemarau cukup panjang. Lahan disini kering hingga tampak tanahnya retak-retak,” kata Sriyono Abdul Qohar.

Sementata itu, seorang warga desa Sendangmulyo Slamet mengungkapkan jika musim hujan air di embung celengan hampir penuh. Biasanya banyak digunakan warga sekitar untuk memancing.

“Kalau musim hujan bisa sampai atas sini mas. Dan biasanya banyak warga yang memancing ikan disini. Tapi kalau kemarau seperti tahun ini ya begini, kering, airnya habis,” ujar Slamet.

Untuk diketahui, Embung celengan di Desa Sendangmulyo Kecamatan  Ngawen mengering hingga tanahnya tampak retak-retak, demikian pula kondisi embung Sonorejo di Kecamatan Blora sudah tiga bulan terakhir mengering dan tanahnya retak-retak menganga.

Kudnadi Saputro