SEMARANG (SUARABARU.ID) – Mungkin diantara kamu masih mempertanyakan, apa sih perbedaan asam lambung dan maag? Walaupun memiliki gejala yang sama, namun merupakan dua kondisi yang berbeda.
Melansir dari Halodoc, penyakit asam lambung adalah kondisi ketika asam yang diproduksi oleh lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa tidak nyaman seperti dada yang sakit sampai mulas.
Sedangkan maag adalah ketika volume lapisan lendir tebal yang melindungi lambung mengalami penurunan, sehingga asam pencernaan menggerogoti jaringan yang melapisi perut. Dua kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi parah tanpa perawatan yang tepat.
Sakit maag terjadi ketika lapisan perut mengalami luka dan kondisi ini bisa diperburuk dengan asam lambung. Bisa dibilang penyebab utamanya bukanlah asam lambung. Kondisi berbeda dengan penyakit asam lambung yang memang disebabkan karena asam lambung itu sendiri. Ketika asam lambung keluar dari perut dan masuk ke kerongkongan.
Kedua kondisi ini memiliki gejala yang sama, tetapi ada perbedaan yang signifikan. Maag sering disertai dengan gejala seperti sensasi terbakar di usus, di area antara pusar dan tulang dada.
Selain itu nyeri atau tidak nyaman dua hingga tiga jam setelah makan, rasa sakit yang membangunkan kamu di malam hari, rasa sakit yang berkurang setelah makan, minum, atau mengonsumsi obat maag, darah di kotoran atau muntah.
Sementara penyakit asam lambung, biasanya ditandai oleh rasa asam di belakang mulut, batuk kering, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, gejala, seperti asma, mulas yang meningkat sebagai respons terhadap beberapa makanan pemicu, dan gejala yang memburuk saat kamu berbaring atau membungkuk.
Untuk mengetahui pasti apakah kamu mengidap asam lambung atau maag, periksakan diri ke dokter. Pada umumnya saat ada kecurigaan maag, kamu akan direkomendasikan untuk melakukan endoskopi.
Jika kecurigaan lebih mengarah ke asam lambung, dokter akan melakukan tes terapeutik yang melibatkan mengambil obat pereduksi asam untuk melihat apakah itu mengendalikan gejala yang kamu alami.
Tergantung dari seberapa parah gejala yang kamu alami, dokter juga akan melakukan beberapa tes tambahan seperti:
1. Tes darah, yang akan menunjukkan apakah kamu telah terpapar H. pylori,
2. Studi barium, melalui tes ini, ahli radiologi akan mengambil sinar-X dari kerongkongan, lambung, dan usus untuk mencari tahu apakah kamu memiliki bisul atau masalah struktural seperti obstruksi yang menjadi penyebab gejala.
3. Endoskopi, tes ini dilakukan saat kamu dibius di mana dokter akan memasukkan tabung tipis dan fleksibel dengan kamera ke tenggorokan, untuk melihat bagian dalam kerongkongan dan perut.
Kamera memungkinkan dokter untuk melihat borok atau masalah lain, seperti jaringan parut pada kerongkongan yang bisa disebabkan oleh asam lambung. Diagnosis yang akurat akan membantu kamu menentukan langkah perawatan yang tepat.
Pola hidup dapat meringankan gejala jika kamu mengidap penyakit asam lambung ataupun maag. Alkohol dan makanan pedas dapat memperlambat proses penyembuhan. Bahkan, stres juga dapat mempengaruhi proses penyembuhan untuk kedua penyakit ini.
Ning S